gr Warga Bukit Merapin Tegaskan: Molen Lahir dan Besar di Pangkalpinang


Warga Bukit Merapin Tegaskan: Molen Lahir dan Besar di Pangkalpinang

Table of Contents
Tetangga masa kecil Molen di Bukit Merapin, Nurhayati (paling kanan), Robianti (kiri), dan Kelly saat bertemu beberapa waktu lalu. Dok Tim Harmoni

Pangkalpinang,Growmedia,indo,com—
Sosok Maulan Aklil atau yang akrab disapa Molen, kembali menjadi perbincangan hangat menjelang Pilwako Pangkalpinang 2024. Salah satu isu yang mencuat adalah anggapan bahwa Molen bukan putra asli daerah. Namun anggapan itu ditepis tegas oleh warga Bukit Merapin, yang mengenal Molen sejak kecil. Rabu (23/7/2025).

Salah satu tokoh masyarakat yang memberi kesaksian adalah Nurhayati, atau akrab disapa Yuk Nur. Ia mengaku terkejut saat mendengar kabar bahwa Molen disebut bukan orang Pangkalpinang.

“Dak sek (tidak benar). Molen orang Pengkal lah beh. Mak kek pak e jugak orang Pengkal. Kami ini sekampung. Aku kawan kecil ayuk e (kakaknya), Meli,” kata Yuk Nur saat ditemui di kawasan Bukit Merapin.

Yuk Nur telah menetap puluhan tahun di Bukit Merapin dan menjadi saksi hidup tumbuh kembang Molen. Ia menyebut Molen lahir pada tahun 1976 di kawasan Gang Pepaya, Bukit Merapin, Pangkalpinang.

Menurutnya, Molen adalah anak bungsu dari lima bersaudara dalam keluarga sederhana yang dihormati warga sekitar. Ayahnya merupakan anggota TNI, sementara ibunya bekerja di PT Timah.

“Beliau ini dari kecil sudah dikenal sebagai anak yang sopan, santun, dan mudah bergaul. Tidak neko-neko. Dari kecil main sama kami di kampung,” tuturnya.

Senada dengan Yuk Nur, dua warga lain, Kelly dan Robianti, yang juga tinggal di Gang Pepaya, menegaskan bahwa Molen adalah bagian dari warga asli Pangkalpinang.

“Kalau ada yang bilang dia orang Palembang, itu salah. Memang dia kuliah di Palembang, tapi asalnya tetap dari sini. Dia besar di sini, dan keluarga besarnya juga tinggal di sini,” kata Robianti.

Yuk Nur juga menjelaskan bahwa hubungan keluarganya dengan keluarga Molen sangat erat. Bahkan, ibunya bersahabat sejak lama dengan ibu Molen.

Kedekatan itu, kata Yuk Nur, menjadi bukti bahwa Molen bukan sekadar tinggal di Pangkalpinang, tapi benar-benar tumbuh dan dibentuk oleh lingkungan Bukit Merapin.

Wali Kota Pangkalpinang periode 2018–2023 ini sempat kuliah di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang. Namun sebelum menyelesaikan kuliah, ia mengikuti seleksi CPNS menggunakan ijazah SMA dan dinyatakan lulus di Pemerintah Kabupaten OKI, Sumsel.

“Pak Molen itu anak kampung kami. Ayuk-ayuknya juga kami kenal. Beliau ini bukan orang luar. Kami bangga kalau orang kampung bisa jadi pemimpin,” tegas Yuk Nur.

Pernyataan warga Bukit Merapin ini sekaligus menjadi klarifikasi terhadap berbagai narasi yang mencoba memisahkan Molen dari akar tanah kelahirannya. (KBO Babel)

Posting Komentar