Jaga Ketertiban dan Keamanan, Lapas Narkotika Pangkalpinang Lakukan Pemeriksaan Rutin Senjata Api
Pangkalpinang, Growmedia, indo,com-
Demi memastikan keamanan maksimal di lingkungan lembaga pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang kembali melakukan pemeriksaan rutin terhadap senjata api non organik, Sabtu (21/06/2025).
Kegiatan yang berlangsung dengan penuh kedisiplinan ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Adm Kamtib), **Ade Irianto**, bersama jajaran staf kamtib.
Pemeriksaan senjata api non organik ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kondisi fisik senjata, kelengkapan komponen, hingga jumlah dan keadaan amunisi. Seluruh proses dilakukan sesuai dengan **Standar Operasional Prosedur (SOP)** yang berlaku di lingkungan pemasyarakatan, serta merujuk pada regulasi ketat mengenai pengelolaan senjata dinas non organik di bawah pengawasan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
“Setiap senjata kami cek satu per satu, kami pastikan tidak ada bagian yang aus, longgar, atau rusak. Amunisi juga diperiksa untuk mengetahui masa pakai dan jumlah yang tersedia. Semua ini dilakukan agar tidak ada celah dalam pengamanan,” terang Ade Irianto.
Kesiapan Hadapi Situasi Darurat
Kegiatan ini bukanlah sekadar rutinitas administratif. Lebih dari itu, pemeriksaan berkala senjata menjadi bagian penting dari **strategi antisipasi gangguan keamanan** yang mungkin terjadi sewaktu-waktu di dalam lapas. Senjata api, meskipun berada dalam lingkungan pengawasan ketat, tetap menjadi alat penting untuk merespons situasi darurat yang mengancam keselamatan petugas maupun warga binaan.
“Kami ingin pastikan bahwa dalam kondisi apapun, setiap personel keamanan dapat menggunakan senjata dengan aman dan efektif. Senjata bukan hanya alat pengamanan, tapi juga tanggung jawab besar yang harus dijaga dan dirawat,” ujar Ade.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan bahwa seluruh senjata non organik yang dimiliki Lapas Narkotika Pangkalpinang dalam **kondisi prima dan siap digunakan**. Tidak ditemukan kerusakan maupun potensi kegagalan fungsi.
Pemeriksaan juga menunjukkan kelengkapan amunisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tidak ada kekurangan secara administratif maupun teknis.
*Komitmen Kalapas untuk Pengamanan Maksimal*
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, **Maman Herwaman**, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan manifestasi nyata dari komitmen pihaknya dalam menjaga keamanan dan ketertiban lembaga secara menyeluruh.
Ia menekankan bahwa senjata bukan hanya simbol kekuatan institusional, tetapi juga refleksi dari kesiapsiagaan, kedisiplinan, dan profesionalisme seluruh jajaran petugas.
“Senjata itu tidak hanya disimpan. Ia harus dijaga, dirawat, dan diperlakukan sesuai standar. Maka dari itu, saya menegaskan kepada seluruh petugas untuk terus disiplin dalam pengecekan dan perawatan peralatan keamanan. Ini menyangkut keselamatan semua pihak, baik petugas maupun warga binaan,” tegas Kalapas Maman Herwaman.
Dirinya menambahkan bahwa pengelolaan senjata api, termasuk yang bersifat non organik, merupakan bagian penting dari sistem pengamanan berlapis yang diterapkan di lingkungan Lapas. Dengan sistematis dan terjadwal, pemeriksaan ini dilakukan secara konsisten agar potensi gangguan keamanan bisa diminimalkan sedini mungkin.
Senjata Non Organik: Apa dan Mengapa Penting?
Senjata non organik merujuk pada senjata api yang bukan bagian dari perlengkapan resmi militer atau kepolisian, namun tetap digunakan oleh instansi penegak hukum lainnya, termasuk lembaga pemasyarakatan.
Fungsinya tetap sama, yakni mendukung pengamanan dalam skenario terbatas seperti kerusuhan internal, ancaman dari luar, hingga upaya pelarian warga binaan.
Keberadaan senjata-senjata ini di lapas harus berada dalam pengawasan ketat karena sensitivitas penggunaannya. Maka dari itu, pengecekan berkala menjadi mutlak dilakukan.
“Dengan pemeriksaan rutin seperti ini, kita bisa memastikan bahwa tidak ada satu pun senjata yang berada dalam kondisi berisiko saat digunakan. Keselamatan adalah prioritas utama kami,” imbuh Ade Irianto.
Membangun Budaya Disiplin dan Tanggung Jawab
Lebih jauh, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menanamkan budaya disiplin dan tanggung jawab di antara para petugas. Pemeriksaan senjata bukan hanya tugas teknis semata, tapi juga sarana pembelajaran agar seluruh elemen Lapas tetap sigap dan waspada.
Kalapas Maman Herwaman juga berharap kegiatan ini terus ditingkatkan kualitasnya dari waktu ke waktu. Tidak hanya dari sisi teknis pemeriksaan, tapi juga dari sisi administrasi, pelaporan, hingga pelatihan berkala penggunaan senjata agar setiap petugas memiliki kemampuan yang terstandar.
“Keamanan lapas adalah prioritas. Dan prioritas itu dimulai dari bagaimana kita merawat alat yang menjadi bagian penting dari sistem pengamanan. Saya yakin, dengan kedisiplinan dan integritas petugas kami, Lapas Narkotika Pangkalpinang akan selalu menjadi tempat yang aman, tertib, dan kondusif bagi pembinaan,” tutup Maman. (KBO Babel).
Posting Komentar