Pentingnya peran dan kehadiran Negara untuk tidak meremehkan tindakan kekerasan yang mengatasnamakan Agama

Daftar Isi

Oleh: Fredi Moses Ulemlem

Praktisi Hukum 

growmedia-indo.com-

Pandanglah mereka sebagai manusia, jangan sewenang-wenang melakukan kekerasan. Tidak ada kata damai sebab ini bukan saling serang antar dua kelompok di Cidahu Suka Bumi Jawa Barat.

Peristiwa pengrusakan yang terjadi di Cidahu Suka Bumi tidak boleh diselesaikan secara damai sebab itu bukan konflik antar dua kelompok yang saling menyerang, tetapi ini murni serangan dari kelompok lain kepada anak-anak yang sedang lakukan ret-ret. Polisi tidak boleh biarkan damai sebagai upaya menyelesaikan masalah sebab sekali lagi ini bukan dua kelompok yang saling serang karena suatu masalah.

Jika dibiarkan damai seolah-olah ada masalah antar dua kelompok maka akan terjadi hal yang sama didaerah lain dan ujungnya juga diplesetkan damai oleh para pengacau sebagai upaya menghindar dari pidana. Sudah cukup dan hentikan serta putuskan mata rantai ini sehingga kedepannya tidak lagi terjadi hal serupa.

Pentingnya peran dan kehadiran negara untuk tidak mengabaikan atau meremehkan tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama oleh sekelompok orang. Negara harus tetap waspada dan bertindak tegas terhadap kelompok atau individu yang melakukan kekerasan, terlepas dari klaim agama yang mereka gunakan.

Negara memiliki tanggung jawab untuk bagaimana menjaga keamanan dan ketertiban, serta melindungi warganya dari segala bentuk kekerasan, termasuk yang dilakukan atas nama agama.

Negara tidak boleh ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan, termasuk penegakan hukum dan penanggulangan paham radikal yang mendasari kekerasan tersebut.

Di Indonesia, kekerasan yang mengatasnamakan agama, seperti terorisme dan radikalisme, menjadi perhatian serius. Negara harus mampu menjaga stabilitas dan keamanan negara dari ancaman ini.

Kita waspada dan mampu mengenali kelompok -kelompok yang selalu muncul tiba-tiba dan mengatasnamakan agama melakukan kekerasan. Kekerasan bukan ajaran yang benar dan dibenarkan sesuka hati sesuai keinginan yang didasari pemikiran yang sesat.