Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula ketika mobil LV 20130 RMKO dengan nomor polisi KT 8944 RR yang dikendarai Ozy Ozamy, dihantam oleh mobil dump tronton bernomor polisi B 9136 XWZ dengan nomor lambung MLD 180, yang dikemudikan oleh sopir berinisial AH, warga Desa Danau Rata, Kecamatan Sungai Rotan. Benturan keras tersebut mengakibatkan Ozy Ozamy meninggal dunia di lokasi kejadian.
Menanggapi peristiwa tragis itu, Nathan yang dikenal sebagai aktivis peduli sosial dan lingkungan di Kabupaten Muara Enim, menegaskan bahwa insiden di jalan khusus angkutan batubara tersebut tidak bisa dianggap sepele. Ia meminta agar Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Inspektur Tambang, serta Aparat Penegak Hukum (APH) melakukan investigasi dan kajian teknis secara terbuka dan transparan.
“Kami mendesak agar hasil investigasi terhadap kecelakaan ini disampaikan secara terbuka kepada publik. Transparansi sangat penting agar masyarakat mengetahui akar penyebab dan penanganan masalah di jalan khusus angkutan batubara tersebut. Ini juga untuk menjaga kepercayaan publik terhadap pihak-pihak yang berwenang,” tegas Nathan.
Nathan juga menilai, jalan khusus angkutan batubara yang dikelola oleh perusahaan harus memenuhi standar keselamatan kerja dan operasional sesuai ketentuan perundang-undangan. Menurutnya, jika aspek keselamatan diabaikan, maka potensi kecelakaan serupa akan terus berulang dan merugikan banyak pihak.
“Jalan khusus ini seharusnya menjadi jalur yang aman dan terkendali. Bila pengawasan dan koordinasi antar pihak lemah, maka kejadian tragis seperti ini bisa terus terjadi,” tambah Nathan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak perusahaan dan aparat terkait masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.
