Mentawai, growmedia-indo.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar program "Tsunami Ready Community" pada tahun 2024. Pertnunbini dipaksa akan diruang kerja bupti mentawai. Rabu, (29 Mei 2024). Pagi.
Program ini merupakan langkah proaktif untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami yang kerap mengintai wilayah kepulauan ini.
Kepala BMKG, Suaidi Ahadi, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam merespons bencana tsunami melalui berbagai pelatihan dan simulasi.
“Kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci utama dalam mengurangi dampak bencana. Dengan program ini, kami berharap masyarakat Mentawai dapat lebih siap dan tanggap saat menghadapi situasi darurat tsunami,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Lahmuddin Siregar, menyambut baik inisiatif ini.
Menurut Lahmuddin Siregar, keterlibatan aktif berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal, sangat penting dalam memastikan keberhasilan program ini.
“Kami akan terus mendukung segala bentuk kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di wilayah kami.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan masyarakat Kepulauan Mentawai tidak hanya memahami, tetapi juga siap untuk mengambil tindakan yang tepat saat menghadapi ancaman tsunami,” kata Lahmuddin.
Program "Tsunami Ready Community" meliputi serangkaian kegiatan seperti penyuluhan, pelatihan evakuasi, pemasangan tanda-tanda evakuasi, serta pengembangan sistem peringatan dini berbasis komunitas. Selain itu, BMKG dan BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai juga akan mengadakan simulasi bencana secara berkala untuk menguji dan memperbaiki prosedur evakuasi.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh terhadap bencana. Dengan adanya program ini, diharapkan risiko korban jiwa dan kerugian material akibat tsunami dapat diminimalisir, serta tercipta lingkungan yang lebih aman dan siap siaga.
Melalui program ini, Kepulauan Mentawai diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam hal kesiapsiagaan dan penanganan bencana tsunami. Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada pemerintah dan BMKG, tetapi juga pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Pungkasnya. (Lraja).
