Bangka,Growmedia,indo,com-
Pondok Pesantren Bahrul Ulum Islamic Centre Sungailiat meniadakan kegiatan Panggung Gembira (PG) 2025. Ini merupakan hasil rapat koordinasi antara pondok dengan yayasan, dan SMA Plus Bahrul Ulum.
“Resmi ditiadakan. Keputusannya diambil hari ini (Rabu),”ujar Kepala Ponpes Bahrul Ulum Islamic Centre Sungailiat Kyai Sukaryadi SPdI melalui Kepala Pengasuhan Putra ustadz Fauzan Aziz, ketika ditemui IC Media di kantornya Rabu malam (10/9). “Salahsatu pertimbangannya adalah karena jadwal ujian santri yang begitu padat,”lanjut ustadz Fauzan.
Lebih lanjut dijelaskan ustadz Fauzan, PG dijadwalkan digelar pada 23-24 Oktober. Yang jadi panitia adalah para santri kelas VI jenjang SMA dibantu santri kelas lainnya. Kemudian pada 1 November, para santri ini sudah harus mengikuti tes kompetensi akademik (TKA) di sekolah. TKA ini semacam ujian yang wajib diikuti para santri. “Waktunya berdekatan,"tuturnya.
Ustadz Fauzan menambahkan, pihaknya telah menyampaikan keputusan tersebut kepada para santri. Para santri pun menerima keputusan tersebut. “Insyallah tahun depan, jadwal PG akan kita atur sedemikian rupa,”tuturnya
Sementara itu Kepala SMA Plus Bahrul Ulum ustadzah Yuniarsih MPd melalui Waka Kurikulum ustadz Yogi Saputra SPd menyampaikan, TKA berlangsung dua hari. Pesertanya adalah santri kelas VI atau XII SMA. Kapan itu? “Jadwal resminya kita masih menunggu keputusa dinas. Tapi rentang waktunya, antara tanggal 1 sampai 9 November 2025,”ujarnya ketika dihubungi IC Media Rabu malam (10/9).
Yogi menjelaskan, TKA merupakan pengganti ujian nasional (UN) yang disusun pemerintah. Dalam ujian ini para santri harus memilih tiga mata pelajaran (Mapel) wajib, dan dua pilihan. Mapel yang wajib adalah matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Karena itu para santri SMA kelas akhir harus ikut. “Hasil TKA ini menjadi patokan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,”katanya.
PG memang rutin digelar tiap tahun di Islamic Centre Sungailiat. Inilah perhelatan akbar yang digelar para santri tingkat akhir. Sebuah panggung setinggi belasan meter dibangun bak istana di dekat lapangan bola. Di sinilah para santri mementaskan segala bentuk pertunjukan. Di antaranya seni. Kegiatan ini didukung penuh dengan audio dan visual yang bagus.tutupnya.





