ASPEBINDO bersama Satgas Energi BPP HIPMI & Energy Hub menggadakan ENERGY OUTLOOK 2026: "Perkuat Rantai Pasok Energi Nasional, Sinergi Pelaku Usaha dan Negara Jadi Kunci Transisi Energi"

ASPEBINDO bersama Satgas Energi BPP HIPMI & Energy Hub menggadakan ENERGY OUTLOOK 2026: "Perkuat Rantai Pasok Energi Nasional, Sinergi Pelaku Usaha dan Negara Jadi Kunci Transisi Energi"




Jakarta, 17 Desember 2025 — Forum Energy Outlook: Memperkuat Rantai Pasokan Energi Indonesia menjadi ruang strategis bagi para pemangku kepentingan untuk membahas kesiapan Indonesia menghadapi tantangan sektor energi pada tahun 2026. pada hari Rabu, (17/12/2025) bertempat The Westin Jakarta West Java Ballroom. Diskusi ini menekankan pentingnya keselarasan antara kebijakan pemerintah dan strategi pelaku usaha dalam memperkuat ketahanan energi nasional.


Sekretaris Jenderal ASPEBINDO I Made Nugraha Jaya Wardana menyampaikan bahwa ketahanan energi Indonesia tidak terlepas dari peran vital PT PLN (Persero) sebagai penyedia energi utama nasional. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu memahami secara utuh domain dan arah kebijakan pemerintah, baik melalui BUMN maupun anak usaha PLN, agar langkah bisnis yang diambil sejalan dengan target besar negara.


Diskusi juga menyoroti berbagai tantangan yang masih menghadang dalam rantai pasok energi, mulai dari ketersediaan pasokan, kompleksitas regulasi, hingga keterbatasan dukungan pembiayaan dari sektor perbankan. Salah satu isu utama adalah tingginya kebutuhan bahan baku dan infrastruktur untuk mendukung transisi energi, sementara kesiapan di sisi hulu dinilai belum sepenuhnya memadai.


I Made Nugraha Jaya Wardana juga menjelaskan dalam peran strategis Energi Biomassa dalam mendukung target sektor energi internal dan eksternal. Namun, keterbatasan pasokan menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi melalui kolaborasi lintas sektor.


Masalah pembiayaan juga menjadi sorotan utama. Banyak penyedia yang siap menyuplai kebutuhan energi, namun belum mendapatkan dukungan optimal dari perbankan. Padahal, energi transisi membutuhkan investasi besar dan skema pembiayaan yang adaptif agar dapat berjalan berkelanjutan.


Sebagai solusinya, forum ini turut menggandeng Kementerian Koperasi dan UKM. Perwakilan kementerian, Defi, menegaskan bahwa dukungan fundamental pada dasarnya sudah tersedia, namun masih diperlukan penguatan di sisi kesiapan dan kapasitas pelaku usaha. Ibarat memiliki banyak peluang, namun belum semua pelaku mencoba mengetahui jalur yang tepat untuk mengaksesnya.


Melalui forum Energy Outlook ini, para peserta diharapkan memperoleh panduan yang jelas agar langkah pelaku usaha sejalan dengan arah kebijakan negara. Harapannya, target besar pemerintah di sektor energi dapat tercapai tanpa adanya ketimpangan arah antara kepentingan negara dan strategi dunia usaha.


Kegiatan ini menjadi komitmen bersama untuk memperkuat kolaborasi, menyetarakan persepsi, serta membangun ekosistem energi yang tangguh demi mendukung transisi energi Indonesia pada tahun 2026 dan seterusnya.

Ayo! Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan


Iklan



نموذج الاتصال