Mentawai, growmedia-indo.com - Penjabat (PJ) Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak, menghadiri acara sosialisasi "Masyarakat Siaga Tsunami" yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Barat. Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang sekaligus Koordinator BMKG Sumbar, Dr. Suaidi Ahadi, memberikan paparan penting dalam acara sosialisasi membangun masyarakat siaga tsunami yang diselenggarakan di Huma Homes Stay, Mapadegat.
Acara ini diadakan untuk sosialisasi membangun masyarakat siaga tsunami dan meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat. Sabtu (1/6/2024) malam.
Dalam sambutannya, Fernando Jongguran Simanjuntak menekankan pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam, khususnya tsunami. "Kesiapsiagaan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Kita harus saling bekerja sama untuk meminimalisir risiko bencana," ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk perangkat desa, tokoh masyarakat, dan para relawan. Mereka diberikan pemahaman mengenai tanda-tanda awal tsunami, langkah-langkah evakuasi, serta cara penyelamatan diri yang benar.
Selain itu, BMKG juga memperkenalkan teknologi terbaru dalam pendeteksian dini tsunami yang dapat memberikan peringatan lebih cepat kepada masyarakat.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang sekaligus Koordinator BMKG Sumbar, Dr. Suaidi Ahadi, mengapresiasi kehadiran PJ Bupati Mentawai dan seluruh peserta yang turut serta dalam sosialisasi ini. "Kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat sangat diperlukan untuk membangun budaya siaga bencana. Kami berharap melalui sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih siap dan sigap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami," katanya.
Acara sosialisasi ini juga disertai dengan simulasi evakuasi yang melibatkan seluruh peserta. Simulasi ini bertujuan untuk melatih kecepatan dan ketepatan respon masyarakat ketika terjadi gempa yang berpotensi tsunami.
Ia berharap, berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara rutin dan menjangkau lebih banyak daerah di Kepulauan Mentawai.
"Kita hidup di daerah rawan bencana, oleh karena itu, kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang bencana harus selalu diperbarui dan ditingkatkan," tambahnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Mentawai semakin siap dan siaga dalam menghadapi potensi bencana tsunami, sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa. Pungkasnya. (Lraja).





