Tokoh KKSS dan Sunda Babel Serukan Perdamaian Hidayat Arsani-Hellyana: "Rakyat Butuh Pemimpin yang Harmonis
![]() |
Caption: Tanwin (Kiri/Topi) Pembina Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Babel, dan Deang (kanan/Kaos hitam) Sekretaris Penguyuban Masyarakat Sunda Babel. |
Pangkalpinang,Growmedia,indo,com— Perseteruan yang kian memanas antara Penjabat Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, dan Wakil Gubernur Hellyana, mulai menimbulkan keprihatinan publik. Sejumlah tokoh masyarakat dari berbagai paguyuban turut angkat suara, menyerukan perdamaian dan keharmonisan di antara dua pemimpin Babel tersebut. Jum'at (18/7/2025).
Salah satu suara datang dari Tanwin, Pembina Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Bangka Belitung.
Ia menyayangkan konflik yang berlangsung terbuka antara Gubernur dan Wakil Gubernur, yang dinilainya dapat mengganggu pelayanan publik dan merusak citra kepemimpinan di mata masyarakat.
"Saya ingin keduanya kembali membangun komunikasi dan harmoni yang baik, membuang ego masing-masing, saling introspeksi diri dan saling memaafkan. Masyarakat kasihan, melihat pemimpin yang dulu saling mendukung, kini seperti mau cerai,” ujar Tanwin saat menggelar jumpa pers di salah satu warkop di Pangkalpinang, Jum'at (18/7/2025).
Senada dengan Tanwin, Deang Hilaludin selaku Sekretaris Paguyuban Masyarakat Sunda Babel turut menyampaikan imbauan serupa.
Ia meminta kedua pemimpin untuk menghentikan saling serang di media, karena dinilai justru mempermalukan institusi pemerintah dan mencederai nama baik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
“Kita semua manusia pasti punya kekurangan dan pernah khilaf. Tapi konflik ini sudah terlalu jauh, dan hanya memberikan rasa malu bagi kita bersama,” kata Deang.
Keduanya juga mengingatkan peran media massa agar tetap menjadi pilar penyejuk dan pemersatu, bukan menjadi alat propaganda yang memperkeruh suasana.
"Teman-teman wartawan seharusnya menjadi garda terdepan untuk menyatukan mereka. Mari kita junjung tinggi budaya Melayu yang santun dan damai, saling menyejukkan, bukan memperuncing perbedaan,” tambah Tanwin.
Mereka berharap, momentum ini bisa menjadi titik balik untuk memperbaiki hubungan dua pemimpin tersebut demi keberlanjutan pembangunan dan pelayanan publik yang optimal bagi masyarakat Bangka Belitung.
“Kami semua ingin melihat Gubernur dan Wakil Gubernur kembali bergandengan tangan. Masyarakat tak butuh drama, tapi kepastian bahwa pemimpinnya bekerja sepenuh hati untuk rakyat,” pungkas mereka. (KBO Babel)
Posting Komentar