Petani Resah Ribuan Hektar Sawah Terancam Pengairan Gagal MT-I 2025
Batu Bara, growmedia-indo.com -
Masyarakat petani khususnya di tiga kecamatan, Kecamatan Airputih, Seisuka, dan Medang Deras Kabupaten Batu Bara Sumatera utara merasa keresahan, pasalnya menghadapi pola Musim Tanam I (MT-I) tahun 2025, terancam gagal akibat pengairan air persawahan tidak kunjung masuk kepersawahan, dikarenakan kondisi perairan air tidak memadai.
Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)Tanjung Bertuah Daerah Irigasi Perkotaan, Rusman Nainggolan, Selasa (6/5/2025) mengatakan: sebagai perkumpulan petani Daerah Irigasi Perkotaan sudah berusaha menanggulangi kendala ketiadan kondisi air dalam menghadapi masa pola musim tanam I tahun 2025 yang seharusnya dijadwalkan dibulan Mei ini.
Usaha penanggulangan untuk pengairan persawahan sudah kami laksanakan dengan meminjam alat berat Excavator milik dinas PUTR Batu Bara, kegiatan pengangkatan sendimen diareal bendungan irigasi Tanjung muda dengan pengangkatan sendimen pasir dibagian hulu dan hilirnya, alat berat bekerja selama 11 hari dan operasional ditanggung secara swadaya oleh masyarakat petani.
Tetapi hasilnya tidak sesuai yang kami harapkan, air tidak dapat juga mengalir kesungai Tanjung maupun sungai Pare-pare. Ditiga kecamatan ada sekitar tiga ribuan hektar areal persawahan terdampak kekurangan air, sebutnya.
Lanjut Rusman, Kami dari Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air sudah mengirimkan surat permohonan kedinas PUTR Provinsi atau BWS II Sumut memohon untuk normalisasi sungai Tanjung dan sungai Pare-pare.
Surat permohonan turut ditanda tangani dan distempel oleh Camat Airputih Muliadi, S.E. dan Camat Seisuka Ngateman, S.H. tertanggal 21 April 2025 lalu.
Menurut Rusman pihak dari PUTR atau BWS II Sumut sudah turun meninjau kelapangan, namun hanya menyampaikan upaya secepatnya untuk penanggulangan terkait permasalahan pengairan ini, jelas Rusman.
Kepala dinas Pertanian Batu Bara Ir. Susilistiawati, M.Si. melalui Hair (Kabid teknis) dalam sambungan seluler mengatakan: pihak dinas pertanian akan terus berhubungan dengan pihak BWS Sumut meminta untuk menanggulangi sungai-sungai maupun kanal yang menjadi tanggung jawabnya.
Harapan kita untuk mendukung peningkatan swasembada pangan program presiden Prabowo mari kita sama-sama bekerja untuk bertanggung jawab melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing, baik tanggung jawab perairan dari kementerian, BWS II Sumut dan juga Kabupaten Kota, jelasnya.
Camat Seisuka Ngateman, S.H. mengatakan: berharap semoga surat permohonan dari GP3A dapat direalisasikan oleh dinas PUTR Sumut atau BWS II, agar permalasahan perairan persawahan dapat ditanggulangi, sehingga para petani dapat beraktifitas mengelola persawahannya, ujarnya.
Robert Simanjuntak,S.H. mengatakan: Keluhan masyarakat petani Daerah Irigasi Tanjung muda terancam gagal tanam.
Ketahanan pangan adalah program Presiden Prabowo untuk meningkatkan swasembada pangan, mengantisipasi dari krisis pangan, makanya beliau begitu besar perhatiannya kepada petani Indonesia, dan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat petani agar harga gabah/padi petani dibeli dengan harga Rp.6.500/kg, dengan tujuan untuk mensejahterakan petani Indonesia.
Terkait sungai Tanjung dan juga sungai Pare-pare tingginya sendimen pasir, air tidak mampu mengalir, diharapkan penanggung jawab yaitu dinas PUTR Provsu atau BWS II Sumut agar secepatnya mengatasi persoalan ini. Sehingga nantinya program yang dicanangkan pak Prabowo berjalan sesuai harapan, dan ketahanan pangan negara kita benar-benar terjamin, tegasnya.
(Salam Pranata)
Posting Komentar