Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap jaringan home industry narkotika yang memproduksi tablet PCC mengandung Carisoprodol serta obat-obatan tanpa izin edar dari BPOM RI.
Operasi ini berlangsung Rabu, 15 Mei 2024, penggerebekan dilakukan didua lokasi berbeda.
Penggerebekan pertama di parkiran ruko depan Aju Express Jalan Raya Bekasi 39 RT 003/RW 001, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Lokasi kedua sebuah rumah di Kampung Legok Rati, Desa Tajur RT 002/RW 003, Kelurahan Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang menjadi pusat produksi tablet PCC.Dalam operasi ini, polisi berhasil menangkap MH (43 tahun), yang berperan sebagai supir mobil APV. Tugasnya mengambil bahan baku dan mengirim tablet PCC serta obat-obatan tanpa izin edar dari BPOM RI sesuai perintah dari S, yang saat ini masih dalam status buronan (DPO).
Keberhasilan ini menambah daftar panjang prestasi Ditresnarkoba Polda Metro Jaya dalam memberantas peredaran narkotika dan obat-obatan ilegal di wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Kami akan terus mengembangkan kasus ini dan memburu tersangka lain yang terlibat,” ujar seorang pejabat di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.Dalam operasi pengrebekan di dapati beberapa barang bukti yaitu 17 kardus berisi 816 botol, masing-masing botol berisi 1000 tablet warna kuning (total 816.000 tablet), 1 kardus berisi 15 plastik, masing-masing plastik berisi 1000 tablet dengan berat brutto 570 gram (total 15.000 tablet, berat brutto 8.550 gram), 2 unit handphone Samsung.Kemudian di tempat produksi pun berhasil di sita beberapa barang bukti yaitu berupa Tablet PCC: 1.215.000 tablet, dengan berat brutto 692.550 gram, Tablet warna kuning (Hexymer): 1.024.000 tablet, Tablet warna putih: 210.000 tablet dengan total tablet: 2.500.000 tablet.
Bermula pada 15 Mei 2024, tim Opsnal Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menerima informasi terkait pengiriman obat mengandung narkotika jenis PCC menggunakan mobil APV putih. Tim yang dipimpin AKBP Malvino E. Yusticia dan Kompol Dr. Rolando Victor Asi Hutajulu melakukan penyelidikan di wilayah Cakung, Jakarta Timur.
Tim berhasil mengamankan MH dengan mobil Suzuki APV yang berisi tablet PCC dan obat tanpa izin edar. Tim melakukan pengembangan dan menemukan home industry di Kampung Legok Rati, Citeureup, Bogor. Home industry ini telah beroperasi selama kurang lebih 6 bulan.
Menurut Puslabfor Mabes Polri dari Hasil olah TKP, Aktivitas ini tergolong home industry. Bahan dan peralatan di TKP digunakan untuk memproduksi tablet PCC yang masuk dalam narkotika golongan I jenis Carisoprodol sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 Tahun 2018. Bahan dan peralatan di TKP juga digunakan untuk memproduksi obat tanpa izin edar yang tidak sesuai syarat atau prosedur produksi obat.
Tersangka dikenakan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 435 Jo Pasal 138 ayat (2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup atau 20 tahun penjara.
Dari barang bukti yang disita, diperkirakan pengungkapan ini akan menyelamatkan 830.000 jiwa (asumsi konsumsi per orang 3 tablet).
Ditresnarkoba Polda Metro Jaya menghimbau kepada masyarakat untuk memberikan informasi jika mengetahui peredaran narkoba.
Keluarga yang mengetahui anggota keluarganya terindikasi sebagai pengguna narkoba diharapkan tidak malu dan membawa mereka untuk rehabilitasi dengan berkoordinasi dengan Dit Resnarkoba atau Sat Narkoba Polres Jajaran. Peredaran gelap narkoba adalah musuh bersama yang harus diberantas..**
Berikut Rincian Barang Bukti Penggerebekan Home Industry Narkotika Jenis Obat obatan terlarang
Di Mobil Suzuki APV
17 kardus berisi 816 botol, masing-masing botol berisi 1000 tablet warna kuning (total 816.000 tablet).
1 kardus berisi 15 plastik, masing-masing plastik berisi 1000 tablet dengan berat brutto 570 gram (total 15.000 tablet, berat brutto 8.550 gram).
2 unit handphone Samsung.
(Red/tim)
0 Komentar