Bangka,Growmedia,indo,com—
Green Leadership Indonesia menggelar kegiatan dialog kaum muda dan penanaman pohon dalam Gerakan Pemuda untuk Alam Lestari (PBLHS) pada Kamis (11/12/2025). Acara berlangsung di MTs Plus Bahrul Ulum Islamic Center Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Green Leadership Indonesia bersama MTs Plus Bahrul Ulum, LPP RRI Sungailiat, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Baturusa Cerucuk, serta Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Bangka. Mereka menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak sehingga acara berlangsung lancar.
Ustadz Oim Ismi Mustaqim, S.Pd, tenaga pendidik di MTs Plus Bahrul Ulum, menyatakan terima kasih atas kehadiran Green Leadership Indonesia yang mengedukasi para santri tentang pentingnya penghijauan, program Adiwiyata, dan pelestarian lingkungan. "Peran kaum muda sangat strategis dalam menjaga dan mengedukasi masyarakat agar tetap mencintai lingkungan serta mencegah bencana alam yang kerap terjadi," ujarnya.
Kepala Madrasah MTs Plus Bahrul Ulum, Ustadz Ali Mafrohim, S.Pd.I, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa inisiatif Green Leadership Indonesia sangat penting dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini. “Kegiatan seperti ini sejalan dengan visi madrasah untuk mendidik generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap kelestarian alam. Kami berharap sinergi antara lembaga pendidikan dan organisasi lingkungan dapat terus berlanjut demi masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Juliyanta selaku Koordinator Green Leadership Indonesia Wilayah Bangka Belitung menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran lingkungan pada generasi muda. "Melalui Gerakan Pemuda untuk Alam Lestari, kami ingin menanamkan nilai penting menjaga serta melestarikan lingkungan, khususnya di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar," tuturnya.
Kegiatan edukasi ini tidak hanya berhenti pada penyuluhan, melainkan diiringi aksi nyata dengan penanaman sekitar 50 batang pohon di lingkungan sekolah. Diharapkan, dengan penanaman ini, siswa dapat langsung menerapkan pelajaran mengenai penghijauan yang didapat selama dialog.
Acara ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam menjaga lingkungan Bangka Belitung agar tetap lestari dan nyaman bagi generasi sekarang dan masa depan. Semangat untuk terus menjaga lingkungan diapresiasi oleh seluruh pihak yang terlibat.tutupnya








