MUBA, Growmedia-indo.com-
Dinamika pembangunan jalan kembali mencuat di Desa Terusan, Kecamatan Sanga Desa , fasilitas umum yang seharusnya menjadi penopang kehidupan warga rusak parah akibat aktivitas proyek berskala besar.
Anehnya, hingga detik ini tidak ada satu pun upaya perbaikan yang dilakukan. Pemerintah Desa Terusan pun dituding memilih diam seribu bahasa, seolah menutup mata terhadap penderitaan masyarakatnya sendiri.
Kerusakan yang terjadi tidak sekadar “luka kecil” pada infrastruktur desa. Jalan yang berlubang, kontur bangunan yang retak -retak terlihat jelas memperihatinkan,hingga fasilitas umum yang tak lagi layak digunakan telah menggerus kualitas hidup warga. Alih-alih memberi manfaat, proyek yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan justru menambah beban warga.
Dalam perspektif tata kelola pemerintahan desa, kondisi ini mencerminkan dua masalah serius. Pertama, lemahnya pengawasan yang menandakan abainya fungsi pemerintah desa sebagai garda terdepan pelayanan publik. Kedua, hilangnya akuntabilitas, karena masyarakat yang semestinya menjadi penerima manfaat kini justru menjadi korban.
“Pemerintah desa jangan hanya hadir saat seremonial, lalu menghilang saat rakyat menjerit. Jika dibiarkan, ini bukan sekadar kerusakan fasilitas, melainkan kerusakan kepercayaan publik,” tegas warga saat berjumpa media dilapangan.
Fenomena ini menimbulkan pertanyaan fundamental, apakah pembangunan di tingkat desa benar-benar berpihak pada rakyat, atau hanya menjadi ajang kepentingan segelintir pihak..?
Dalam konteks kebijakan pemritahan ,sikap “tutup mata” aparatur desa terhadap kerusakan fasilitas umum bukan hanya kelalaian administratif, melainkan juga pengingkaran terhadap prinsip keadilan sosial pada kepringan masyarakat.
Kini masyarakat menunggu langkah nyata: perbaikan segera, transparansi penggunaan anggaran, serta keberanian aparat penegak hukum untuk menelusuri apakah ada unsur pembiaran yang disengaja. Jika pemerintah desa terus bersembunyi dalam diam, publik berhak bertanya,untuk siapa pembangunan itu sebenarnya dijalankan.?
Sementara itu pihak pemerintah Desa terusan sampai berita ini diterbitkan pihaknya belum dapat di konfirmasi lebih lanjut, menurut warga setempat oknum kepala desa terusan susah untuk dijumpai,diduga pokus pada kegiatan aktivitas masakan minyak ilegal diseberang musi.
(Tim)