St.Binton Nadapdap, S.Sos, MM: "Danau Toba Adalah Warisan Tuhan yang Harus Kita Jaga Bersama"

Table of Contents

St.Binton Nadapdap, S.Sos, MM: "Danau Toba Adalah Warisan Tuhan yang Harus Kita Jaga Bersama"





Jakarta, 18 Agustus 2025 -- Dalam sebuah kegiatan Doa Bersama Merawat Lingkungan Hidup yang berlangsung khidmat di tepian Danau Toba, tokoh muda Batak dari Siantar, Binton Nadapdap, seorang Sintua HKBP, kembali menegaskan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan. Dalam pernyataannya, Binton menyebut Danau Toba sebagai “warisan Tuhan” yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai spiritual dan budaya yang dalam bagi masyarakat Batak dan seluruh rakyat Indonesia.



“Danau Toba adalah warisan Tuhan, bukan hanya untuk dinikmati, tetapi untuk kita menjaga dan merawat bersama,” tegas Binton di hadapan para tokoh adat, pemuka agama, dan generasi muda yang hadir.



Acara doa bersama ini digelar sebagai bentuk pengungkapan terhadap kerusakan lingkungan yang terus mengancam kawasan Danau Toba, mulai dari pencemaran udara, penggundulan hutan, hingga eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan.




Binton juga mengajak semua pihak — mulai dari pemerintah, komunitas lokal, hingga investor — untuk menempatkan ekosistem di lingkungan sebagai prinsip utama dalam setiap langkah pembangunan.



“Kita tidak boleh hanya bicara pembangunan, tanpa bicara pelestarian. Jika Danau Toba rusak, maka kita kehilangan identitas, kehilangan berkat yang sudah Tuhan titipkan kepada kita,” lanjutnya.



Sebagai salah satu tokoh yang dikenal dalam isu-isu budaya, lingkungan sosial, Binton menegaskan bahwa gerakan pelestarian tidak bisa hanya digerakkan oleh segelintir orang. Ia berharap generasi muda bangkit sebagai penjaga tanah leluhur dan terus menyuarakan pentingnya menjaga Danau Toba untuk masa depan.



Tentang Binton Nadapdap:


Binton Nadapdap adalah tokoh Tapanuli yang dikenal karena kepeduliannya 

Peduli konservasi kawasan Danau Toba dan terus menyuarakan pentingnya keharmonisan antara pembangunan dan kelestarian alam.

Posting Komentar