Derita di Balik Kemewahan: Warga Tercekik Bau Limbah & Gempuran Musik Hotel Avara-Gajahmada Pontianak!
Daftar Isi
Pontianak,Growmedia-indo.com– Kemegahan Hotel Avara dan Hotel Gajahmada di pusat Kota Pontianak ternyata menyimpan derita bagi warga di belakangnya. Warga RT 04 RW 10, Benua Melayu Darat, menjerit akibat polusi bau menyengat dan kebisingan yang tak berkesudahan, sementara keluhan mereka seperti terabaikan oleh kedua raksasa akomodasi tersebut.
Bau Menyengat & Serbuan Kecoa dari Hotel Gajahmada
Warga mengeluhkan bau limbah menyengat dari Hotel Gajahmada yang mencemari udara pemukiman hampir setiap hari, terutama malam. "Limbah hotel sangat bau. Lebih parah lagi, saat mereka menyemprot serangga, ratusan kecoa lari masuk ke rumah kami!" ujar seorang warga, Rabu (9/7/2025). Saluran air (parit) warga juga diklaim tertutup pagar hotel, menyebabkan banjir saat hujan deras. "Air dari rumah kami tak bisa mengalir lancar. Banjir jadi langganan," tambahnya.
Hotel Avara: Gempuran Musik Hingga Larut & Ancaman Jendela Rontok
Sementara itu, Hotel Avara dituding menjadi sumber kebisingan. Musik keras dari hotel kerap menggema hingga lewat tengah malam, mengganggu istirahat warga. "Kadang lewat tengah malam masih ribut. Kami susah tidur. Sudah ditegur, tapi tak ada tanggapan," protes warga. Bahkan, keamanan fisik hotel dipertanyakan setelah insiden jendela hotel jatuh menimpa atap rumah warga. "Meski tak ada korban, ini bikin kami cemas. Bagaimana kalau ada yang tertimpa?" ujarnya.
Keluhan Warga Tak Digubris, Pemerintah Didesak Turun Tangan
Frustrasi menumpuk karena upaya penyampaian keluhan ke pihak hotel berulang kali dianggap angin lalu. Warga kini meminta Pemerintah Kota Pontianak segera turun tangan. Mereka mendesak inspeksi mendalam terhadap operasional kedua hotel, termasuk memastikan keabsahan dan kelengkapan izin, khususnya Sertifikat Laik Fungsi (SLF). "Kalau memang belum layak, seharusnya tidak boleh beroperasi!" tegas warga.
Manajemen Hotel Bungkam, Media Dihindari
Upaya awak media mendapat konfirmasi terbentur tembok pembungkaman. Setelah dua kali mendatangi Hotel Avara (Jumat, 11/7 dan Senin, 14/7), manajemen selalu berdalih manajer tak bisa ditemui. Hingga berita ini diturunkan, baik Hotel Avara maupun Hotel Gajahmada tetap **enggan memberi keterangan resmi**, mengabaikan penderitaan warga dan tuntutan transparansi.*kzn*
Posting Komentar