Polemik Rekomendasi Andi Kusuma Memanas, Pimpinan DPC PKB Bangka: Subhan Tak Hargai Mekanisme Partai
Bangka, Growmedia,indo,com—
Internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bangka kembali bergolak. Kali ini, sorotan tertuju pada sikap Ketua DPC PKB Bangka, Subhan, yang dianggap tidak menjalankan mekanisme partai dalam proses penunjukan calon kepala daerah. Jumat (9/5/2025).
Pemicu kegaduhan tersebut adalah surat rekomendasi dari DPP PKB untuk mengusung DR. Andi Kusuma sebagai bakal calon bupati Bangka dalam Pilkada ulang Agustus 2025 mendatang.
Wakil Ketua I DPC PKB Bangka, Suhendra Gunawan, secara terbuka memprotes keputusan itu. Ia menilai, pengusungan Andi Kusuma tidak melalui musyawarah internal partai, dan bahkan tidak melibatkan unsur pimpinan DPC.
![]() |
Caption : Sekretaris R. Achmad Rusdani (kiri) dan Wakil Ketua I Suhendra Gunawan (kanan) DPC PKB Bangka. |
"Kami sangat tidak setuju dan kecewa atas sikap Ketua DPC PKB Bangka. Ia tidak pernah mengajak musyawarah untuk membahas calon kepala daerah. Sekarang tiba-tiba ada nama Andi Kusuma yang direkomendasikan DPP. Ini jelas mengangkangi mekanisme partai," ujar Suhendra kepada jejaring wartawan KBO Babel, Jumat (9/6/2025).
Suhendra juga mempertanyakan klaim Subhan yang menyatakan tidak terlibat dalam pengajuan nama Andi Kusuma ke pusat.
"Kalau bukan Ketua yang bawa, bagaimana mungkin Andi bisa sampai ke Jakarta dan mendapat rekomendasi? Tidak masuk akal," tegasnya.
Lebih lanjut, Suhendra menyayangkan bahwa kader internal yang sudah berjuang sejak lama justru tak dihargai. Ia menyebut dirinya telah membesarkan PKB sejak 2012 hingga berhasil membawa tiga kursi untuk PKB di DPRD Bangka pada Pileg 2024.
"Saya merasa jasa saya tak dihargai. Kami bukan minta diprioritaskan, tapi setidaknya diajak bicara. Jangan sampai keputusan penting partai hanya ditentukan satu orang," ujarnya.
Senada dengan Suhendra, Sekretaris DPC PKB Bangka, R. Achmad Rusdani, juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan atau penentuan nama Andi Kusuma.
"Saya sebagai sekretaris tidak tahu-menahu soal pengusungan ini. Tidak ada diskusi, tidak ada rapat. Tahu-tahu sudah keluar surat dari DPP," ucap Achmad.
Penunjukan Andi Kusuma juga menjadi pemantik krisis di level provinsi. Ketua DPW PKB Babel, Tanwin, memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk protes atas proses politik yang dinilainya menabrak mekanisme partai.
Tanwin yang telah membesarkan PKB Babel selama 15 tahun menyebut pengusungan Andi Kusuma sebagai preseden buruk.
Polemik ini menambah daftar panjang ketegangan di tubuh PKB menjelang Pilkada serentak 2025. Publik pun menyoroti bagaimana partai berbasis Islam ini akan menyelesaikan konflik internal yang menyangkut etika, prosedur, dan loyalitas kader terhadap struktur partai.
Sementara itu, pihak DPP PKB belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik ini. (kbo babel)
Posting Komentar