Paket Hilang, JNT Cargo Pangkalpinang Dikonfirmasi: Nomor Misterius Diduga Lontarkan Tekanan ke Wartawan
Pangkalpinang,Growmedia,indo,com–
Dugaan kehilangan sebagian isi paket dalam pengiriman oleh JNT Cargo Pangkalpinang menjadi perhatian publik setelah diberitakan oleh jaringan Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel). Menindaklanjuti laporan pelanggan, tim KBO Babel melakukan penelusuran langsung ke kantor JNT Cargo yang terletak di dekat simpang lampu merah Ramayana, Pangkalpinang, pada Selasa, 6 Mei 2025.
Saat ditemui, seorang staf bernama Yoga yang mengaku sebagai admin membenarkan adanya laporan kehilangan yang telah tercatat oleh pihak JNT pusat di Jakarta. Namun, ketika diminta menghadirkan pimpinan cabang atau memberikan kontaknya, Yoga menyatakan bahwa pimpinan berada di Palembang dan ia tidak memiliki akses ke nomor kontak tersebut.
Melalui penelusuran lebih lanjut, tim media berhasil memperoleh nomor kontak seseorang yang didapatkan dari sumber terpercaya bernama Pak Mul, yang disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas operasional JNT Cargo di Pangkalpinang. Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Pak Mul tidak membantah peristiwa tersebut.
"Kasus ini sedang kami telusuri, Pak, karena informasinya paket mengalami kerusakan saat pengiriman sehingga ada kemungkinan tercecer. Kami sedang mencarinya dulu," katanya melalui pesan tertulis.
Ia juga menyebut bahwa kasus ini telah dilaporkan ke call center pusat dan meminta waktu dua hingga tiga hari untuk proses penelusuran di gudang Jakarta. Jika barang tidak ditemukan, pihaknya berjanji akan menghubungi pelanggan untuk membicarakan proses ganti rugi.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai nama lengkap dan jabatannya secara resmi di JNT, orang yang diduga bernama Pak Mul langsung menelepon wartawan KBO Babel dan berbicara dengan nada tinggi.
"Apa kepentingan saudara menanyakan nama lengkap dan jabatan saya? Apa kepentingan saudara?" ujarnya dengan intonasi meninggi.
Dengan tenang, wartawan KBO Babel mencoba menjelaskan bahwa konfirmasi ini penting dilakukan sebagai bagian dari upaya perimbangan pemberitaan. Namun, tanpa memberikan kesempatan lebih lanjut untuk penjelasan, orang tersebut langsung memutuskan sambungan telepon. Tak lama setelah itu, nomor WhatsApp wartawan KBO Babel diduga diblokir oleh yang bersangkutan, ditandai dengan perubahan status pesan dari centang dua menjadi centang satu.
Lebih lanjut, dengan selang waktu yang hampir bersamaan tak lama setelah konfirmasi dilakukan, seorang jurnalis KBO Babel juga menerima pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal (berawalan 0812-8100-XXXX). Tanpa memperkenalkan diri secara jelas, pihak tersebut langsung mempertanyakan motif pemberitaan dengan nada yang terkesan menekan.
“Assalamu’alaikum Zen. Saya mau konfirmasi perihal berikut. Dari sumber yang saya dengar, Bapak yang menyebarluaskan ini?” tulis pesan tersebut.
Saat diminta memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud pesannya, individu itu justru mempertanyakan apakah media berniat mencemarkan nama baik JNT. Situasi ini menimbulkan dugaan adanya upaya tekanan terhadap jurnalis yang tengah menjalankan tugasnya.
“Saya sudah tanyakan berkali-kali siapa Anda. Kalau ada keberatan terhadap berita, gunakan hak jawab. Tapi cara Anda bertanya terkesan menekan,” jawab jurnalis KBO Babel, Zen.
Lebih lanjut, saat diminta menjelaskan identitas dan kepentingannya dalam pemberitaan ini, nomor tersebut menjawab:
"Saya tidak akan menjelaskan apa-apa. Karena RM kami sudah menjelaskan bahwa kasus ini sedang dalam pencarian. Dan itu butuh waktu. Jika barang tidak ditemukan, maka akan masuk ke proses klaim seperti biasa. Tidak ada percakapan yang perlu dilanjutkan karena RM sudah menghubungi."
Pernyataan dari nomor misterius tersebut, yang diduga berasal dari pihak JNT, dinilai tidak mencerminkan komunikasi resmi dan memperlihatkan kurangnya penghormatan terhadap ruang dialog yang sehat.
Kasus ini menyoroti pentingnya penghormatan terhadap kerja jurnalistik serta perlunya saluran komunikasi yang jelas dan akuntabel dari pihak-pihak korporasi. Media terbuka terhadap hak jawab, namun segala bentuk tekanan yang disampaikan melalui jalur informal patut menjadi perhatian bersama.
Hingga berita ini ditayangkan, konfirmasi lanjutan akan terus diupayakan, termasuk kepada pimpinan JNT pusat, demi menjaga prinsip perimbangan dalam pemberitaan @Zen Adebi.
Posting Komentar