Dana Desa 2024 di Madina Jadi Ajang Korupsi Berjamaah, WGAB Madina Minta KPK Usut Tuntas

Ket Poto Tampak Depan: Kiri Ketua DPC LSM WGAB Madina dan Kanan Bendahara DPC WGAB Madina

Mandailing Natal, Growmedia-indo.com - Banyaknya program-program kegiatan desa tahun 2024 di Kabupaten Mandailing Natal yang tidak masuk dalam usulan Masyarakat melalui Musyawarah Desa (Musdes) diduga telah menjadi ajang Korupsi bagi para Mafia anggaran yang dilakukan secara berjamaah tanpa menghiraukan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Repbulik Indonesia (NKRI) ini.


Sebagian para oknum diduga merupakan orang penting di instansi pemerintahan sehingga setiap program yang disinyalir sebagai titipan tidak dapat ditolak oleh Kepala Desa se Kabupaten Mandailing Natal meskipun di dalam Musdes tidak pernah tertuang dalam usulan masyarakat dan bukan merupakan suatu kebutuhan desa.


Ketua DPC WGAB Madina 'Mulyadi P Jambak' menyebutkan kepada awak media bahwa sejumlah kegiatan dadakan dilaksanakan dan dibayarkan melalui Dana Desa tahun 2024 menurut informasi ada arahan seorang petinggi di instansi pemerintahan Kabupaten Mandailing Natal dengan anggaran yang cukup tinggi dan bervariasi.


Selain itu, beberapa Kepala Desa di Madina mengeluhkan hal tersebut saat berbincang-bincang dengan awak media di salah satu warung Kopi di Panyabungan. Bahkan sebagian dari mereka mengatakan menyesal menjadi Kades setelah tau permainan yang dimainkan para mafia yang terus berusaha menggerogoti Dana Desa.


"Nyesal bg, mereka datang dengan alasan arahan dari pimpinan, mau tidak mau kita harus bayar meskipun tidak mengikuti kegiatan yang mereka laksanakan".ucap salah satu Kades sambil meneguk kopi ke mulutnya.


Sesuai data kegiatan yang berhasil dihimpun oleh Tim Investigasi WGAB Madina bersama beberapa awak media bahwa adapun kegiatan-kegiatan diduga sebagai titipan adalah:


1). Ketahanan Pangan (sembako) ditetapkan bagi desa bersumber dari Dana Desa tahun 2024 dengan anggaran bervariasi, mulai dari Rp.50 juta sampai Rp.25 juta/desa. Tergantung tinggi rendahnya pagu dana desa.


2). Ketahanan Pangan (pengadaan bibit kelapa pandan wangi) ditetapkan bagi desa bersumber dari Dana Desa 2024 dengan anggaran bervariasi, mulai dari Rp.40 juta sampai Rp.15 juta tergantung tinggi rendahnya pagu dana desa.


3). Life Skill anggaran Rp.4 juta/peserta dengan menghadirkan 7 sampai 10 orang peserta dalam setiap desa tergantung tinggi rendahnya pagu dana desa.(dengan pelaksanaan kegiatan hanya 2-3 jam saja) dan pelaksanaannya dilakukan secara Global di satu tempat, bukan di desa masing-masing.


3). Lampu untuk masing-masing di wajibkan mengambil 2 unit perdesa dengan harga Rp. 17 juta/unit bersumber dari Dana Desa, sehingga setiap desa harus mengeluarkan anggaran untuk 2 unit lampu sebesar Rp. 34 juta/desa.


4). Buku, struktur desa, Map, baju dan topi kades, simbol kades dan peningkatan kapasitas PKK 2 orang dengan anggaran sebesar Rp.22 juta/desa.


Anehnya lagi, di draf kegiatan tercatat ada 4 pilar dengan masing-masing pilar mengisi kegiatan dengan anggaran perkegiatan sebesar Rp. 9 juta 20 ribu/desa. Yakni: Wasbang, Penyuluhan Hukum, Jaksa Desa dan sosialisasi perangkat desa. Hal ini munculkan tanda tanya, seperti diketahui bahwa wartawan adalah pilar ke empat di Negeri ini, lantas siapakah yang dimaksud dengan 4 pilar pelaksana kegiatan tersebut". Tanya Ketua Wgab Madina ini yang juga masih menjabat sebagai Ketua Relawan Kesehatan (REKAN) Indonesia Kabupaten Mandailing Natal.


Semua kegiatan desa diduga merupakan program titipan melalui arahan seorang oknum di instansi pemerintahan telah membuat pusing Kepala Desa serta dinilai telah merenggut hak dan kesejahteraan masyarakat pada seluruh desa di Kabupaten Mandailing Natal.


Bendahara DPC Wgab Madina ' MG Fadly SJ' mengatakan sedang mengumpulkan bukti tambahan terkait dugaan kegiatan desa berupa titipan yang disinyalir hanya untuk meraih keuntungan untuk memperkaya diri sendiri para oknum dan kelompoknya, dan menyatakan dalam waktu dekat akan berangkat ke Jakarta membawa semua bukti yang ada untuk diserahkan langsung ke Istana Negara dan Kejaksaan Republik Indonesia didampingi Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Wadah Generasi Anak Bangsa.


"Tinggal mengumpulkan beberapa bukti lagi, setelah semuanya terkumpul, kita akan berangkat ke jakarta dalam waktu dekat, karena ketua umum Wgab menunggu disana". Pungkas Fadly Bendahara Wgab Madina.


Wartawan: Abdul Muhid Lubis


0 Komentar