Tragedi Cinta Sepasang Remaja Berujung Maut dan Pidana

Ket.Poto: Istimewa

Mandailing Natal, Growmedia-indo.com - Kisah cinta sepasang remaja yang menjalin asmara selama kurun waktu lebih kurang 1 (satu) tahun berharap menjadi pasangan yang bahagia sampai kelak nantinya dapat mengharungi bahtera rumah tangga yang diimpikan setiap dua hati yang tengah memadu kasih, namun akhirnya berakhir tragis.


Cerita dimulai setelah kisah cinta berjalan selama setahun yang akhirnya berujung duka dan pidana.


Awal kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh siapapun termasuk dari pihak keluarga sang gadis. Betapa tidak, sang gadis malang berinisial EIS harus menjadi korban dari kekejaman seorang pria yang selama ini menjadi pujaan hati tempat menggantungkan harapan kelak dapat menjadi imam dalam hidup ternyata hidupnya berakhir ditangan kekasihnya itu sendiri.


"Selamat jalan EIS, semoga engkau tenang di alam sana, Do'a terbaik selalu terpanjatkan untukmu dari semua insan yang mendengar cerita kepergianmu".bye penulis.


Awal terjadinya peristiwa memilukan itu dimulai pada saat EIS berangkat dari rumahnya di Desa Sidojadi Kecamatan Bukit Malintang Kabupaten Mandailing Natal dengan tujuan untuk mengantarkan kakaknya pulang ke Desa Salambue  Kecamatan Panyabungan pada rabu malam tanggal 24 April 2024 sekitar pukul 19.00 wib.


Namun saat jam sudah menunjukkan pukul 20.30 wib EIS diketahui belum juga tiba dirumah yang akhirnya mendorong keluarga untuk menghubunginya lewat telephone genggamnya, tapi nomor EIS tidak dapat dihubungi, kemudian keluarga mencoba menghubungi kakak EIS lewat telephone, namun jawaban yang diterima justru membuat kekhawatiran karena kakak EIS mengatakan bahwa adiknya itu sudah beranjak pulang dari rumahnya menuju Sidojadi"kata Afriadi pihak keluarga EIS.


“Keluarga di Sidojadi khawatir, apalagi sampai jam sembilan dia belum juga pulang. Kami coba hubungi ponselnya, tapi tidak aktif,” tuturnya.


Sudah pukul 21.00 wib namun EIS tidak kunjung pulang yang akhirnya pihak keluargapun musyawarah dan menyepakati untuk melakukan pencarian.


"Pukul 21.00 wib kami berpencar dan bergerak mencari keberadaan EIS"ungkap Afriadi.


Pencarian terus dilakukan oleh pihak keluarga sampai pagi hari namun tidak satupun yang menemukan tanda-tanda keberadaan EIS, hingga pada siangnya, kamis 25 April 2024 pukul 12.00 wib, bersama warga di Desa Salambue, salah satu keluarga menemukan jasad perempuan terapung di sungai Aek Pohon, tepatnya di area saba lolap desa salambue Kecamatan Panyabungan, setelah didekati ternyata jasad itu adalah EIS Gadis cantik dan manis berusia 19 tahun yang selama ini termasuk salah satu putri yang termanja ke lima dari 6 bersaudara buah hati dari pasangan suami istri bernama Sumadi (55) tahun dan Nursahara (54) tahun.


Setelah pihak keluarga memberitahukan penemuan jasad EIS kepada Pihak Kepolisian, dengan sigap Polisi turun ke lokasi dan mengevakuasi jasad EIS ke RSUD Panyabungan untuk dilakukan visum yang kemudian atas persetujuan pihak keluarga, jasad EIS dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan Autopsi berdasarkan adanya ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh EIS.


Tim Kepolisian Resort Mandailing Natal terus melakukan penyelidikan terhadap peristiwa yang menimpa gadis malang itu, hingga akhirnya dalam waktu yang tidak lama, Kepolisian Mandailing Natal berhasil menemukan tanda tanda yang dicurigai dan langsung melakukan penangkapan pada hari senin (29/04/24) dini hari, terhadap seorang pria yang diketahui ternyata pacarnya EIS bernama Suroso Batubara alias cocok merupakan salah satu warga dari Desa Hutabangun Kecamatan Panyabungan Timur Kabupaten Mandailing Natal, sekaligus pelaku yang membuat EIS jauh dari keluarga untuk selama-lamanya.


Saat penangkapan sempat terjadi perlawanan akibat terduga pelaku mencoba berusaha lari hingga terpaksa merasakan timah panas di kaki kiri yang kemudian personil Polres Madina membawa pelaku beserta barang bukti 1 (satu) unit sepeda motor diduga milik korban.


Kepala Kepolisian Resort Mandailing Natal (Kapolres Madina) AKBP Arie Sofandi Paloh, S.H., S.I.K saat menggelar pres rilis di Aula Tantya Sudhirajati Mapolres Madina menjelaskan bahwa antara pelaku dan korban ada terjalin sebuah hubungan yang spesial (pacaran) selama lebih 1 (satu) tahun, namun akibat emosi terhadap korban yang meminta pertanggungjawaban untuk dinikahi lalu terjadilah perang mulut antara keduanya.


"Pelaku dan korban memiliki hubungan spesial (pacaran) kurang lebih 1 tahun. Akibat emosi terhadap korban yang meminta pertanggungjawaban untuk dinikahi, terjadilah pertengkaran mulut antara keduanya". Ucap Kapolres Madina 'AKBP Arie Sofandi Paloh, S.H., S.I.K saat menggelar pres rilis di Auoa Tantya Sudhirajati Mapolres Madina, senin (29/04/24) siang.


AKBP Arie Sofandi Paloh menyampaikan motifnya lebih lanjut, dimana pelaku selanjutnya melakukan sebuah gerakan reflek yang mengakibatkan si korban terjatuh ke sungai, tidak berhenti sampai disitu saja, kemudian pelaku melakukan aksi kejam sehingga korban lemas dan tidak sadarkan diri


"Di dalam air, pelaku masih melanjutkan aksi kejinya hingga korban dipastikan tidak bergerak lagi yang kemudian menghanyutkan korban di aliran sungai aek pohon tersebut".ungkap Kapolres Madina.


Gadis cantik bernasib malang, pria yang selama ini menjadi pujaan hati dan tumpuan harapan untuk selalu bersama di atas singgasana bahagia tidak disangka ternyata tega merenggut semuanya. Pria yang begitu sangat dicintainya ternyata tega memisahkan dirinya dengan keluarganya, bahkan dari kehidupan dunia ini untuk selama-lamanya.


"Akibat perbuatan tersebut, pelaku bernama Suroso Batubara alias cocok dijerat dengan Pasal 338 KUHP Subsider 365 Ayat (3) dengan ancaman 15 tahun penjara".pungkas Kapolres Madina


0 Komentar