Ibadah Tarekat Menyempurnakan Spiritualitas dalam Islam
Surabaya,Growmedia-indo.com - Ibadah tarekat, sebagai salah satu bentuk ibadah dalam Islam yang menitikberatkan pada aspek spiritualitas, memegang peranan penting dalam meningkatkan kesadaran diri dan mendekatkan hamba kepada Allah. Meskipun istilah "tarekat" tidak secara langsung disebutkan dalam Al-Quran, prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menjadi dasar dari ibadah tarekat dapat dijumpai secara tersurat di dalam kitab suci umat Islam. Dalam hal ini, kita akan menjelajahi bagaimana ibadah tarekat menyempurnakan spiritualitas dalam Islam berdasarkan ajaran Al-Quran.
1. Tazkiyah (Pemurnian Diri)
Salah satu tujuan utama dari ibadah tarekat adalah tazkiyah, yaitu pemurnian diri. Al-Quran menekankan pentingnya membersihkan jiwa dan menyucikan hati agar menjadi lebih taat kepada Allah. Ayat-ayat seperti "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diredhai-Nya" (Al-Fajr: 27-28) mengajarkan tentang pentingnya mencari kedamaian dalam batin dan mengarahkan diri kepada keberadaan Allah.
2. Tafakkur (Meditasi dan Refleksi)
Ibadah tarekat sering kali melibatkan praktik meditasi dan refleksi yang mendalam tentang kebesaran Allah dan makna kehidupan. Al-Quran memotivasi umat Islam untuk berpikir dan merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah yang terpampang jelas di sekitar mereka. Surah Ali Imran ayat 191 menyatakan, "Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi." Tafakkur membantu umat Islam menyadari keberadaan Allah dalam setiap aspek kehidupan mereka.
3. Dhikr (Mengingat Allah)
Dhikr, atau mengingat Allah, merupakan praktik penting dalam ibadah tarekat. Al-Quran secara berulang kali mendorong umat Islam untuk mengingat Allah secara konsisten dan menguatkan hubungan spiritual mereka dengan-Nya. Surah Al-Ahzab ayat 41-42 mengatakan, "Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (ingatlah) Allah dengan sebenar-benar ingat (dengan menyebut nama-Nya) yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." Dhikr membantu memperkuat ikatan batin antara hamba dan Sang Pencipta.
4. Muraqabah (Pengawasan Batin)
Muraqabah, atau pengawasan batin, adalah praktik untuk menjaga kesadaran diri atas kehadiran Allah setiap saat. Al-Quran mengajarkan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, dan umat Islam diminta untuk senantiasa mengawasi perbuatan dan pikiran mereka agar sesuai dengan ajaran-Nya. Surah Al-Mulk ayat 19 menyatakan, "Dan tahukah kamu bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Sungguh, itu (semua) tercatat dalam sebuah Kitab. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah." Muraqabah membantu umat Islam menjaga kesucian hati dan pikiran mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
5. Ikhlas (Kehendak yang Murni)
Ikhlas, atau keikhlasan, adalah prinsip fundamental dalam ibadah tarekat. Al-Quran mengajarkan pentingnya melakukan segala sesuatu dengan niat yang tulus hanya untuk mencari ridha Allah. Surah Al-Bayyinah ayat 5 menyatakan, "Dan mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan ikhlas." Ikhlas membantu umat Islam menghadirkan kehadiran Allah dalam setiap tindakan dan memperdalam pengalaman spiritual mereka.
Dengan demikian, ibadah tarekat memiliki peran penting dalam menyempurnakan spiritualitas umat Islam sesuai dengan ajaran Al-Quran. Melalui praktik-praktik seperti tazkiyah, tafakkur, dhikr, muraqabah, dan ikhlas, umat Islam dapat mendekatkan diri kepada Allah, menyucikan jiwa, dan meraih kebahagiaan hakiki dalam hidup mereka. Sebagai bagian dari ibadah yang berfokus pada dimensi batiniah, tarekat membantu umat Islam mengembangkan kesadaran spiritual yang mendalam dan menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam yang mulia.
Sufi Sang Penyair.
Bambang Tri Kasmara
