Politik Nasional Berpantun Menjelang Pilpres 2024


 

Jakarta, Growmedia.com - 

Politik nasional tak lepas dari puisi lama atau yang dikenal luas sebagai pantun menjelang Pilpres 2024. Kode sosok bakal cawapres pendamping bakal capres Ganjar Pranowo pun dibalut dalam bentuk pantun.

Dalam rangkuman detikcom, Kamis (14/9/2023), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan tiga pantun terkait bakal cawapres. Ketiga pantun itu ditujukan kepada tiga tokoh, yakni Ridwan Kamil, Mahfud Md, dan Sandiaga Uno.

Pantun untuk Ridwan Kamil

Pantun pertama, dilontarkan Hasto Kristiyanto terhadap eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang dikaitkan dengan bakal cawapres dari Ganjar Pranowo. Hal itu diungkapkan Hasto saat menghadiri groundbreaking Monumen Plaza Bung Karno yang bakal dibangun di Taman Saparua, Bandung, Rabu (28/6).

Hasto melempar pantun usai memberi sambutan di hadapan Ridwan Kamil atau Kang Emil yang turut hadir dalam groundbreaking Monumen Plaza Bung Karno.

Berikut pantun Hasto untuk Ridwan Kamil:

Kang Emil memang kaya prestasi
Memajukan Jabar penuh karya seni
Pemilu akan digelar beberapa bulan lagi
Bacawapres Pak Ganjar ternyata ada di sini

Setalah melempar pantun itu, Hasto langsung turun dari atas panggung. Sementara Ridwan Kamil hanya tersenyum mendengar pantun yang dilempar oleh Hasto tersebut.

Saat maju untuk memberikan sambutan, Ridwan Kamil mengaku terkejut dengan pantun yang disampaikan Hasto. "Sangat menyenangkan pantunnya, dan mengagetkan," ucap Kang Emil.

Pantun untuk Mahfud Md

Kedua, giliran nama Menko Polhukam Mahfud Md mendapat pantun dari Hasto sebagai kandidat bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Dalam pantunnya, Hasto menyebut Mahfud sebagai sosok berintegritas.

Kode Mahfud menjadi kandidat bakal cawapres diungkap oleh Hasto Kristiyanto saat acara 'Forum Diskusi Pemilu Keberagaman Menjadi Kekuatan Mewujudkan Pemilu Bermartabat' yang disiarkan YouTube Kemenko Polhukam, Rabu (13/9).

Mahfud Md turut hadir dalam forum diskusi ini dan memberikan materi terkait pemilu. Setelah Mahfud memberikan materi, giliran elite partai politik memberikan materi, salah satunya Hasto Kristiyanto.

Hasto menjadi salah satu pembicara yang menyampaikan materi terkait mitigasi kerentanan pemilu. Hasto mengawali materinya dengan membacakan pantun.

Dalam pantun awalnya, Hasto menyinggung soal Bandung lautan api sebagai cermin patriotisme yang sangat tinggi. Hasto mengatakan dari Bandung perbedaan jadi persahabatan sejati, sehingga pemilu harus mengedepankan hati nurani.

"Terima kasih sekali lagi atas undangan dari Prof Mahfud, dan kami persembahkan pantun buat beliau," ujarnya.

Hasto kemudian melanjutkan pantun keduanya, pantun kedua Hasto memuji Mahfud. Hasto menyebut Mahfud sosok yang berintegritas.

Berikut pantun Hasto untuk Mahfud Md:

Ada singkong, sukun, dan talas
Semua penting sama seperti beras
Prof Mahfud Md sangat tegas
Tegakkan hukum penuh dengan integritas

Hasto kemudian menyampaikan materinya soal mitigasi pemilu. Setelah selesai menyampaikan materi, sebelum menutup salam, Hasto kemudian membacakan pantun terakhir yang memberi kode Mahfud sebagai bakal cawapres.

Berikut pantun untuk Mahfud Md:

Siapa yang tidak tahu Profesor Mahfud Md
Salah satu bacawapres yang lurus tegak dan suka wedang ronde
Pemikirannya luas hingga beberapa dekade
Di tangannya rakyat semakin pede

Pantun untuk Sandiaga Uno

Hasto Kristiyanto kembali membacakan pantun terkait bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Kali ini, giliran Hasto membacakan pantun untuk Menparekraf Sandiaga Uno.

"Kalau tentang pantun, memang sudah dibuat pantun, buat Pak RK sudah, buat Pak Mahfud sudah. Itu kan cerminan suasana kebatinan ketika acara dilaksanakan," kata Hasto di High End, Jakarta Pusat, Rabu (13/9).

Hasto sebelumnya memang sempat membacakan pantun untuk Mahfud Md dan Ridwan Kamil menyangkut isu bakal cawapres. Hasto kemudian membuat juga pantun untuk Sandiaga yang merupakan rekan koalisi.

"Ada juga pantun buat Pak Sandiaga Uno," ujarnya.

Berikut pantun Hasto untuk Sandiaga Uno:

Sandiaga Uno sosok rendah hati
Di tangannya Indonesia maju berlari
Seluruh bacawapres Ganjar Pranowo memang menarik sekali
Menangkan pemilu dengan cara berdikari

"Artinya kita nggak ada utang ha-ha-ha," imbuh Hasto.

Respons 3 Pantun Hasto

Pakar politik Effendi Gazali menanggapi tiga pantun yang diberikan Hasto Kristiyanto untuk tiga kandidat terkuat bakal cawapres Ganjar Pranowo. Effendi membuat pantun untuk merespons tiga pantun Hasto.

"Ini bukan dagelan, Tadi sempat disebut komunikasi politik kucing-kucingan, tapi yang sebetulnya lebih agak real hari ini adalah dunia koalisi yang dibangun dengan teka-teki dan puisi," kata Effendi dalam diskusi Adu Perspektif seperti disiarkan detikcom bersama Total Politik, Rabu (13/9).

Effendi menyebut teka-teki seperti pada puisi jauh di mata dekat di hati belum terjawab sampai saat ini dari semua koalisi yang ada. Dia lantas menyinggung koalisi lain dengan nama Koalisi Indonesia Maju untuk Perubahan.

"Loh teka-teki jauh di mata dekat di hati belum kejawab loh sampai hari ini, belum ada yang dapat sepeda tuh. Saya bisa tahu kalau salah satunya tebakan saya, kalau Anda mulai dengan kepastian dan ketidakpastian, jauh di mata, seberapa jauh pun Koalisi Perubahan itu, akhirnya saya tarik dekat di hati, dapat loh, maksud saya sejauh-jauhnya Koalisi Perubahan itu akhirnya tetap dekat di hati, harusnya dia berubah jadi Koalisi Indonesia Maju untuk Perubahan. Tetap dekat di hati," ucap Effendi.

Lebih lanjut, Effendi mengungkit soal pantun yang disampaikan oleh Hasto kepada Ridwan Kamil, Mahfud Md, dan Sandiaga Uno. Dia menyebut meski semua dapat pantun, tapi ketiganya bisa saja tidak dapat kepastian dalam 24 jam terakhir pendaftaran.

"Lalu muncul lah puisi-puisi (pantun -red), ada 3 puisi kan untuk bacawapres (Ganjar), semua dapat loh, saya terima kasih detik saya koleksi satu demi satu, ada puisi untuk Mahfud Md, sebelumnya ada buat Ridwan Kamil, karena orang tanya 'Kok hari ini Sandiaga Uno nggak ada puisinya', dibikinin tadi, pantun ya, pantun, semua dapat pantun, semua dapat puisi, semua dapat teka-teki, ujungnya 24 jam terakhir bisa ketidakpastian lagi. Top nggak tuh," jelasnya.

Effendi lalu membahas lebih lanjut kemungkinan ketidakjelasan itu, Effendi membuat pantun untuk Hasto. "Itu yang disebut pantun: dua-tiga bunga selasih, empat-lima dalam jambangan, ketiga-tiganya sudah dikasih, dimasukkan telinga boleh dalam hati jangan. Ya kan? Iya dong," tuturnya

Sumber : News.detik.com

0 Komentar