Hendak Membela Sang Adik Pemuda ini Tewas Ditikam Kelompok Pemuda Lain Saat Minum Tuak

 


Grow Media-Andreas Fransiskus Hutasoit atau Francis Hutasoit tewas ditikami di warung tuak karena membela adiknya bernama Incepy Hutasoit atau Cepy Hutasoit.

Menurut informasi, pembunuhan sadis ini berlangsung di warung tuak milik Goklas Hutasoit yang ada di Dusun Lumbapea, Desa Siborongborong I, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara. 

Dari keterangan polisi, ternyata aksi pembunuhan sadis ini bermula dari pertengkaran adik korban dengan sekelompok pemuda di jalan desa, yang tak jauh dari lokasi pembunuhan.

Kronologis pembunuhan.

Kapolres Tapanuli Utara, AKBP Johanson Sianturi mengatakan, aksi pembunuhan ini bermula saat Incepy Hutasoit atau Cepy Hutasoit terlibat cekcok dengan kelompok pemuda di tengah jalan.

Mulanya, Cepy Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit berbonceng tiga di Jalan Butar, Desa Siborongborong I.

Ketika itu, mereka berselisih dengan sejumlah pemuda, hingga terjadi pemukulan terhadap kelompok pemuda tersebut.

Karena cekcok, warga kemudian melerai, dan pertikaian pun usai.

Setelah cekcok, Cepy Hutasoit, Candro Lubis dan Ramlan Hutasoit singgah ke warung tuak milik Goklas Hutasoit.

Di sana, mereka ngobrol sambil minum tuak.

Kebetulan, di warung tuak itu ada juga Andreas Fransiskus Hutasoit atau Francis Hutasoit, kakak dari Cepy Hutasoit.

Saat asyik minum tuak, datang segerombolan pria melakukan penyerangan.

Kebetulan, di warung tuak itu ada juga Andreas Fransiskus Hutasoit atau Francis Hutasoit, kakak dari Cepy Hutasoit.

Saat asyik minum tuak, datang segerombolan pria melakukan penyerangan.

Mereka yang melakukan penyerangan adalah orang yang sempat dipukul oleh kelompok Cepy Hutasoit.

Para penyerang sempat mencekik leher Cepy dan menghajar kawan-kawan Cepy.

Melihat adiknya dianiaya, Francis Hutasoit pun bertindak.

Dia berusaha membela adiknya, tapi justru kena tikaman di bagian perut.

Setelah ditikami, Francis Hutasoit roboh.

Warga yang ada di lokasi histeris melihat korban ditikami.

Setelah menikam korban, para pelaku kabur.

"Kami sudah mengantongi identitas pelaku. Kami meminta untuk segera menyerahkan diri," kata Johanson.

Sementara itu, Lambas Tony Pasaribu, kuasa hukum keluarga mendiang Francis Hutasoit mengatakan pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke polisi.

Lambas meminta polisi segera bertindak menangkap para pelaku.

Jasad diautopsi di RS Bhayangkara Tingkat II Medan.

Pascakejadian, korban Francis Hutasoit sempat dibawa ke Rumah Sakit Santa Lucia.

Karena kondisinya parah, korban kemudian dirujuk ke rumah sakit yang ada di Kota Medan bersama dengan Candro Lubis, yang sama-sama mengalami luka berat.

Namun nahas, Francis Hutasoit kemudian meninggal dunia di perjalanan.

Polisi lantas membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Tingkat II Medan guna dilakukan autopsi.

Sumber Dari:Tribun.com







0 Komentar