Sinergi Pemkab Muba, Akademisi, dan Dunia Usaha Jadi Motor RPJMD 2025–2029
Www.Growmedia.indo.com(muba) – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus berinovasi dalam menyusun strategi pembangunan jangka menengah yang berdampak langsung pada masyarakat. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Muba Tahun 2025–2029 yang digelar di Opproom Pemkab Muba pada Senin (23/6/2025), Bappeda menggandeng akademisi dari Universitas Sriwijaya (UNSRI) untuk menyusun roadmap pembangunan inklusif dengan dukungan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Musrenbang RPJMD yang dibuka langsung oleh Bupati Muba H. M. Toha ini menjadi momentum strategis Pemkab Muba dalam merancang pembangunan yang tidak hanya mengandalkan APBD dan APBN, tetapi juga mengoptimalkan kontribusi sektor swasta melalui CSR sebagai sumber daya pembangunan alternatif. “Kami tidak bisa berjalan sendiri. Dunia usaha dan kampus punya potensi besar untuk bersinergi membangun Muba,” tegas Bupati Toha dalam sambutannya.
Pllt. Kepala Bappeda Muba, Agus Arisman, ST., memaparkan bahwa kehadiran akademisi dari UNSRI dalam Musrenbang ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk komitmen nyata Pemkab Muba dalam menjadikan perencanaan pembangunan berbasis data, riset, dan pendekatan ilmiah. Salah satu prioritasnya adalah menjaring CSR dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Muba agar lebih terarah, terukur, dan berkelanjutan.
“Melalui kerja sama dengan UNSRI, kita tidak hanya menyusun dokumen RPJMD, tapi juga mendesain strategi mobilisasi CSR agar sejalan dengan program prioritas daerah. Dunia usaha bukan hanya mitra ekonomi, tapi juga mitra sosial pembangunan,” ujar Agus.
Langkah ini mendapat dukungan dari narasumber nasional yang turut hadir, antara lain perwakilan Kementerian PPN/Bappenas serta Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, yang menilai inisiatif Bappeda Muba ini sebagai model kolaboratif yang bisa direplikasi daerah lain.
Bupati Toha menegaskan, RPJMD 2025–2029 dirancang untuk menjawab tantangan pembangunan dengan visi besar: “Maju Lebih Cepat, Bersama Menyejahterakan Musi Banyuasin.” Terdapat 7 misi utama dalam visi ini, antara lain penguatan SDM, rekonstruksi sosial-ekonomi, peningkatan peran perguruan tinggi dan dunia usaha, serta tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan.
Untuk merealisasikan visi tersebut, telah ditetapkan 22 program prioritas, seperti Program Keluarga Maju untuk pemberdayaan keluarga prasejahtera, dan Program BASANAK (Bantuan Sayang Anak) sebagai upaya konkret penanganan stunting.
Pada akhir periode 2029, Muba menargetkan kemiskinan turun ke angka satu digit (9,98–10,75%), pertumbuhan ekonomi naik ke kisaran 5,10–5,50%, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 73,5.
Musrenbang ini turut dihadiri Wakil Bupati Rohman, Ketua DPRD Afitni Junaidi Gumay, seluruh unsur Forkopimda, TP PKK, tokoh masyarakat, organisasi wanita, serta pihak akademisi dan dunia usaha. Keterlibatan berbagai elemen ini memperkuat kesan bahwa penyusunan RPJMD bukan sekadar formalitas teknokratik, melainkan proses bersama menuju kesejahteraan kolektif.
Di akhir kegiatan, Bupati Toha menekankan bahwa dokumen RPJMD yang akan dihasilkan melalui Musrenbang ini harus menjadi pedoman pembangunan yang konkret dan dapat diukur. "Ini bukan hanya soal rencana, tapi komitmen bersama mewujudkan perubahan," pungkasnya (Dwi putri)
Posting Komentar