Jakarta, —Gereja-gereja asal Sumatera Utara yang berada di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten menggelar Perayaan Natal Bersama sebagai wujud syukur atas kelahiran Yesus Kristus sekaligus momentum mempererat persaudaraan umat Kristiani di tanah perantauan.pada hari Senin (22/12/2025) bertempat di Gedung Mulia Raja Jakarta.
Perayaan Natal ini dihadiri oleh perwakilan jemaat dari berbagai latar belakang gereja dan sub-etnis Batak, seperti Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, dan Mandailing. Suasana penuh khidmat dan kekeluargaan terasa kuat, mencerminkan semangat Natal sebagai perayaan kasih, damai, dan pengharapan.
Ir.Dumoly Freddy Pardede, M.BA Ketua Panitia Perayaan Natal menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi agenda keagamaan tahunan, tetapi juga ruang silaturahmi dan konsolidasi umat, khususnya gereja-gereja asal Sumatera Utara yang beraktivitas di wilayah Jabodetabek dan Banten.
“Perayaan Natal Bersama ini menjadi simbol kuat persatuan dan kebersamaan gereja-gereja asal Sumatera Utara. Perbedaan denominasi dan latar belakang justru menjadi kekuatan dalam merawat iman, persaudaraan, dan kepedulian sosial,” ungkap Ir.Dumoly Freddy Pardede, M.BA
Pemuda Batak Bersatu (PBB) menunjukkan komitmen kuat dalam merawat nilai persaudaraan dan solidaritas dengan menghadiri Perayaan Natal Bersama Gereja-Gereja Asal Sumatera Utara yang diselenggarakan oleh komunitas gereja-gereja Batak di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Kehadiran Pemuda Batak Bersatu dalam perayaan Natal ini disambut hangat oleh para tokoh gereja dan jemaat. Momentum Natal dimaknai sebagai ruang kebersamaan lintas sub-etnis Batak, mulai dari Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, hingga Mandailing, yang hidup dan beraktivitas di tanah perantauan.
Ir.Dumoly Freddy Pardede, M.BA Ketu Panitia juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya terhadap Pemuda Batak Bersatu.
"Saya sangat bangga dengan Pemuda Batak Bersatu. Ini menunjukkan panggilan sosial dan solidaritas yang tinggi. Pemuda Batak Bersatu mampu mengonsolidasikan kita semua—orang-orang Batak dari berbagai sub-etnis. Inilah yang membuat kami mengundang PBB, karena kami menilai PBB adalah salah satu organisasi kemasyarakatan yang sejiwa dan senafas dengan acara Natal malam ini,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa visi yang diusung Pemuda Batak Bersatu sejalan dengan semangat Natal, yakni kepedulian, persaudaraan, dan kebersamaan, khususnya dengan gereja-gereja asal Sumatera Utara dan kawasan Danau Toba yang berada di wilayah Jabodetabek dan Banten.
Pemuda Batak Bersatu sendiri menegaskan bahwa Natal bukan sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga momentum memperkuat nilai gotong royong, menjaga identitas budaya Batak, serta mempererat hubungan antarumat dan antar organisasi di perantauan.
Melalui kehadiran dalam perayaan Natal bersama ini, Pemuda Batak Bersatu berharap semangat persatuan dan solidaritas antar warga Batak terus terjaga, sekaligus menjadi kontribusi nyata pemuda Batak dalam membangun kehidupan sosial yang rukun, inklusif, dan penuh kasih di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.





