Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) menggelar acara syukuran Hari Lahir IKPNI ke-51 sebagai momentum memperkuat komitmen organisasi dalam menjaga, merawat, dan meneruskan nilai-nilai luhur perjuangan para pahlawan bangsa. Kegiatan yang berlangsung dengan khidmat dan penuh kebersamaan ini menjadi pengingat bahwa jasa para pahlawan merupakan fondasi utama berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu (22/11/2025) yang bertempat Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta, serta dihadiri oleh pengurus IKPNI, keluarga para pahlawan, Hadir juga Ketua Umum IKPNI Prof. Meutia Farida Hatta Swasono, mantan Wakil Ketua MPR Hj. Melani Leimena Suharli, Sekjen IKPNI Antarini Malik, Ismeth Wibowo, Founder Orkestra Merah Putih Isnaeni Achdiat dan keluarga besar IKPNI antara lain keluarga Proklamator Bung Hatta, Ir. H. Djuanda, H. Adam Malik, Dr. Johannes Leimena, K.H. Muhammad Hasyim Asy'ari, H. Agus Salim, Jenderal Besar Soedirman, Dr. Wahidin Soedirohoesoedo, Jenderal TNI R. Basuki Rachmat, Laksamana R.E. Martadinata, Laksda John Lie, Sam Ratulangi, Dr. Moewardi, Bung Tomo, GPH Djatikusumo, Kasman Singodimejo dll.
IKPNI didirikan oleh para istri pahlawan nasional diantaranya; Ibu Martadinata, Ibu Djuanda, Ibu Sjahrir, Ibu Wahid Hasyim dan Sekjen Departemen Sosial (saat itu) Ibu Rusiah Sardjono SH.
Perayaan setengah abad lebih perjalanan IKPNI ini dihadiri oleh keluarga besar para pahlawan, tokoh nasional, akademisi, serta generasi muda yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian nilai kepahlawanan. Acara dimulai dengan doa syukur, refleksi sejarah pendirian IKPNi, serta pesan kebangsaan yang ditekankan oleh para pembina dan pengurus inti.
Dibuka oleh Prof. Dr. Meutia Farida Swasono. Ketua Umum IKPNI sekaligus beliau juga Anak dari Proklamator Bung Hatta.
Acara syukuran ini juga menjadi momentum memperkuat peran IKPNI dalam mendorong generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan terus menanamkan sikap patriotisme dalam kehidupan sehari-hari. Melalui berbagai program sosial, edukasi sejarah, dan kegiatan kebangsaan, IKPNI berkomitmen mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut secara berkelanjutan.
Di tempat yang sama, Mochamad Irfan Yusuf Menteri Haji dan Umrah yang merupakan cucu dari KH. Hasyim Asy' ari. Pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Dalam sambutannya menegaskan bahwa eksistensi IKPNI selama lebih dari lima dekade merupakan bukti nyata komitmen keluarga besar pahlawan dalam merawat semangat kebangsaan dan memperkuat karakter generasi muda Indonesia.
IKPNI adalah penjaga memori kolektif bangsa. Di tengah perubahan zaman, organisasi ini tetap konsisten mengingatkan kita tentang pentingnya menghormati jasa para pahlawan serta meneruskan nilai-nilai luhur perjuangan,” ujar Mochamad Irfan Yusuf.
IKPNI menegaskan bahwa tantangan kebangsaan saat ini mengharuskan semua pihak, khususnya generasi penerus bangsa, untuk meneladani pengorbanan pahlawan, mengutamakan persatuan, serta menjaga keutuhan NKRI di tengah dinamika modern.
Dengan usia ke-51 tahun, IKPNI optimis melangkah ke masa depan dengan semangat pembaruan, kolaborasi, dan kerja nyata demi Indonesia yang lebih kuat, berkarakter, dan berkepribadian.





