Madiun.Grow Media.Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Madiun melalui Kabid Kelembagaan dan SDM menggelar kegiatan bagi Kelompok Tani lewat Program Pelatihan DBHCHT yang bertema :"Kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Petani Di Kecamatan Dan Desa".Dan kegiatan ini dilaksanakan berada di Kelompok Tani Barokah,Desa Randualas,Kec.Kare ,Kab.Madiun.Menurut keterangan Kabid Neny bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan selama 7 hari.Adapun narasumber yang didatangkan adalah dari berbagai daerah dan dari berbagai kalangan akademik untuk untuk memberikan pelatihan bagi Kelompok Tani untuk mendapatkan ilmu yang sangat berharga untuk dapat mengenal dan membuat pupuk organik secara mandiri kedepannya.Kalau setelah kegiatan pelatihan ini para kelompok tani memperhatikan, memahami dan menerapkan ilmu yang didapatnya,maka para kelompok tani bisa memelihara dan meningkatkan produktifitas hasil pertanian dan perkebunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk kegiatan pelatihan DBHCHT di wilayah Desa Randualas,Kec.Kare,Kab.Madiun ini, narasumber yang didatangkan untuk memberikan Materi pelatihan dari narasumber yaitu ;
1.Sesi Pertama ; Pembuatan pupuk Bokashi (P4S /Khoiri).Dimana narasumber Khoiri mengenalkan bahan-bahan untuk membuat pupuk Bokashi untuk bisa diterapkan di Kelompok Tani Barokah supaya bisa menyuburkan tanah dan meningkatkan produktifitas hasil pertanian.
2.Sesi Kedua ; pemupukan pada tanaman tembakau (Sadana / Hilman).Pada sesi ini , Narsum Hilman mengenalkan berbagai jenis tembakau dan memberikan saran jenis tembakau apa yang menjadi komoditas unggulan saat ini.Para peserta diberikan materi bagaimana cara menanam tembakau yang baik? mengenal berbagai hama yang menyerang tanaman tembakau dan bagaimana solusi untuk mengatasi atau pengendalian hamanya?Apa yang melatarbelakangi pembuatan pupuk POC? Hilman menyampaikan alasan yang melatarbelakanginya yaitu ;
-kelangkaan pupuk bersubsidi pada musim tanam tiba
-pupuk kimia mengalami kenaikan harga
-semakin menurunkan kesuburan tanah
-terobosan teknologi yang mampu mengurangi pemakaian pupuk kimia
-bahan baku lokal melimpah.
3.Sesi Ketiga : Manfaat pupuk bagi tanah (Perhiptani/Hari Sutanto).Dan di sesi ini, Narsum Hari Sutanto memberikan materi dan praktek langsung, bagaimana cara membuat pupuk organik cair untuk dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian dan perkebunan?Hari Sutanto berpesan agar peserta membuat pupuk organik cair sebagai induknya secara berkala.Karena pupuk organik cair ini bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan dasar yang ada di sekitarnya.Lebih lanjut Hari Sutanto menerangkan bahwa Pembuatan pupuk organik cair (POC) melibatkan fermentasi bahan-bahan organik seperti limbah pertanian dan kotoran hewan dengan tambahan bioaktivator (misalnya, EM4) dan gula merah atau molase. Bahan-bahan tersebut dicampur dengan air, difermentasi selama beberapa hari hingga minggu, kemudian disaring dan siap digunakan.Dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.Siapkan Bahan dan Alat Bahan Organik: Potong-potong bahan organik seperti sisa sayuran, buah, daun (misalnya kulit pisang), atau kotoran hewan (misalnya pupuk kandang) menjadi ukuran kecil. Bahan Tambahan: Bioaktivator: EM4 atau ekstrak mikroorganisme lain. Pemanis: Gula merah atau molase untuk makanan mikroba. Air: Secukupnya. Alat: Wadah fermentasi (ember/galon), aerator (jika menggunakan sistem fermentasi aerobik), selang, dan saringan. 2.Campurkan Bahan Masukkan bahan organik ke dalam wadah fermentasi, isi hingga sekitar \(2/3\) bagian. Tambahkan gula merah/molase dan bioaktivator (EM4). Tuangkan air hingga seluruh bahan terendam. Aduk hingga semua bahan tercampur rata.
3.Proses Fermentasi Aerobik: Jika menggunakan aerator, pasang pada wadah dan nyalakan selama 5-7 hari. Letakkan wadah di tempat teduh. Anaerobik: Tutup wadah rapat-rapat dan diamkan di tempat sejuk dan gelap selama 2-3 minggu. Aduk setiap hari. 4.Penyaringan dan Penyimpanan Setelah fermentasi selesai, saring cairan POC untuk memisahkan sisa bahan organik. Simpan POC dalam wadah tertutup di tempat yang sejuk.
5.Penggunaan Encerkan POC dengan air, biasanya dengan perbandingan 1 liter POC untuk 10 liter air, sebelum disiramkan atau disemprotkan ke tanaman. Aplikasi ini bisa dilakukan secara rutin, misalnya satu atau dua minggu sekali.
4.Sesi Keempat ;pupuk organik ramah lingkungan (Unmer / Ir.Luluk S.B).Dan pada sesi terakhir ini, Narsum Ir Luluk memberikan materi untuk melengkapi kekurangan dari narasumber sebelumnya,antara terkait kelebihan dan kekurangan POC.(Harry).






