Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D Hadir sebagai Narasumber Dialog Silaturahmi Nasional Kebangsaan
Kurikulum Cinta dan Dakwah Perempuan: Menguatkan Indonesia dalam Bingkai Islam Rahmatan lil-'Alamin
Jakarta, 25 September 2025— Dalam suasana penuh semangat persahabatan dan ukhuwah, berlangsung Dialog Silaturahmi Nasional Kebangsaan dengan tema “Kurikulum Cinta dan Dakwah Perempuan: Menguatkan Indonesia dalam Bingkai Islam Rahmatan lil-'Alamin”.
Acara ini menghadirkan Dr. Elly Warti Malikki, Lc., MA Ketua Umum Wazin, Dr. Tifatul Umniari, Lc., MA, Dr.TGB. Zainul Ketua Umum OIAA Indonesia, Prof. dr.Fasli Jalal, PhD, Dr.H.Hidayat Nur Wawid, MA Wakil Ketua MPR RI, Prof.Dr.KH. Abdul Somad, MA, DA'I Internasional , Prof.Dr.KH. Nasaruddin Umar , MA Menteri Agama RI, serta aktivis perempuan dari berbagai daerah di Indonesia.
Dialog Silaturahmi Nasional Kebangsaan kembali menghadirkan tokoh-tokoh penting dalam bidang pendidikan dan kebangsaan. Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D, akademisi sekaligus praktisi pendidikan nasional, menjadi salah satu narasumber utama dalam agenda bertajuk “Kurikulum Cinta dan Dakwah Perempuan: Menguatkan Indonesia dalam Bingkai Islam Rahmatan lil-'Alamin.”
Acara Silaturahmi Nasional ini menjadi ruang penting bagi para tokoh bangsa, akademisi, serta aktivis perempuan untuk mendiskusikan arah kurikulum yang menekankan cinta dan dakwah yang menyejukkan. Semangat Islam Rahmatan lil-'Alamin hadir sebagai landasan nilai agar Indonesia semakin kokoh dalam persatuan dan keberagaman.
Selain Prof. Fasli Jalal sejumlah tokoh nasional juga turut hadir memberikan gagasan dan rekomendasi, sehingga dialog kebangsaan ini semakin kaya perspektif dan memberi arah nyata bagi pembangunan bangsa.
Dalam pemaparannya, Prof. Fasli Jalal menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mengajarkan nilai-nilai cinta, kasih sayang, serta kedamaian di tengah masyarakat. Menurutnya, dakwah perempuan bukan hanya sebatas ceramah keagamaan, melainkan juga teladan nyata dalam membangun keluarga, pendidikan, hingga kehidupan berbangsa.
“Kurikulum cinta harus ditanamkan sejak dini, tidak hanya di sekolah tetapi juga di rumah. Perempuan sebagai ibu dan pendidik pertama dalam keluarga memiliki kontribusi besar untuk melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan berjiwa kebangsaan,” ujar Prof. Faslil Jalal
Ph.D
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir komitmen bersama untuk memperkuat peran perempuan dalam pendidikan, dakwah, dan penguatan nilai-nilai persahabatan yang damai, toleran, serta berkeadaban.