Riene Novita Kordinator Komunitas Seniman dan Musisi Dukung Palestina, Peduli dan Bersatu Menyuarakan Keadilan

 Riene Novita Kordinator Komunitas Seniman dan Musisi Dukung Palestina, Peduli dan Bersatu Menyuarakan Keadilan



Jakarta, Growmedia-indo.com — Sepuluh tokoh masyarakat Indonesia berkumpul meluncurkan petisi yang mendesak pemerintah mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk menghentikan genosida di Gaza. Selain itu, mereka membuka akses kemanusiaan bagi warga sipil di wilayah tersebut dijamin secara berkelanjutan.


Petisi ini diluncurkan dalam konferensi pers yang digelar di Mardin Fine Baklava Cafe, Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin (8/8/2025). Inisiatif ini ditekankan sebagai gerakan independen, tidak berafiliasi dengan partai politik, lembaga swadaya masyarakat, maupun sponsor eksternal.


Menurut para penggagasnya, aksi ini lahir dari panggilan hati nurani sebagai bentuk solidaritas terhadap Penderita rakyat Palestina, khususnya di Gaza, yang hingga kini masih mengalami blokade dan kekerasan bersenjata.


Sepuluh tokoh yang terlibat dalam aksi ini antara lain Michelle Santoso, Rebecca Reijman, Bella Fawzi, Inara Rusli, Savitri, Ratu Nur Annisa, Dodi Hidayatullah, Erick Yusuf, Pizaro Ghozali Idrus, dan Asma Nadia. Mereka hadir sebagai tokoh dari berbagai profesi—seniman, musisi, penulis, dan tokoh agama—yang mengirimkan suara bersama atas nama kemanusiaan.


“Ini bukan soal agama atau politik, ini soal kemanusiaan. Kami ingin menunjukkan bahwa warga Asia Tenggara pun peduli dan bersatu menyuarakan keadilan,” kata Riene Novita dalam pernyataannya.


Riene Novita, Koordinator Komunitas Seniman dan Musisi Dukung Palestina, menekankan pentingnya menjaga konsistensi gerakan ini agar tidak hanya menjadi tren sesaat.


“Memang kita punya banyak persoalan di dalam negeri—pengangguran, kemiskinan, dan lainnya—tapi kita tidak boleh melupakan Gaza. Harus ada aksi terus-menerus untuk menjaga semangat solidaritas,” ujarnya.


Riene menyebut bahwa banyak bantuan kemanusiaan dari Indonesia tidak bisa masuk ke Gaza akibat blokade yang diberlakukan. Ia mendorong partisipasi aktif masyarakat sipil dalam gerakan internasional seperti Global March to Gaza.


“Kalau perlu, ratusan ribu orang turun ke lapangan. Kita harus tembus blokade itu. Kita punya dana, punya niat baik, tapi bantuan kita tidak bisa masuk. Ini yang harus memecahkan,” tegasnya.


Dalam wawancara usai konferensi, Riene menyambut baik upaya pemerintah Indonesia yang sebelumnya berencana menampung pengungsi Gaza di Pulau Galang. Namun, ia menilai solusi kemanusiaan tidak cukup jika tidak disertai tekanan komunikasi yang kuat di tingkat internasional.


"Langkah seperti itu bagus, tapi jangan sampai jadi alibi untuk diam terhadap penjajahan. Kita tidak bisa netral ketika keadilan diinjak-injak," tambahnya.


Riene juga menyebut inspirasi dari aktivis iklim Greta Thunberg, yang menurutnya menunjukkan bagaimana gerakan sipil bisa menciptakan tekanan global. Ia mendorong masyarakat Indonesia untuk bergerak dalam kerangka yang sama—aktif, nyata, dan konsisten.


Petisi yang diluncurkan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa suara publik tetap relevan dan dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri. Para penggagas menyatakan bahwa aksi solidaritas akan terus berlanjut dalam bentuk diskusi, hiburan seni, penggalangan dana, hingga partisipasi dalam misi kemanusiaan internasional.




Ayo! Baca Juga
Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler

Iklan


Iklan



نموذج الاتصال