Kabag Protokol dan Kompim Kabupaten Merangin Haidir, Minta Maaf Setelah Didemo Puluhan Wartawan
Merangin - Growmedia-indo.com Puluhan wartawan dari berbagai media di Kabupaten Merangin menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Merangin hari ini. Mereka menuntut Haidir, seorang pejabat di Merangin, untuk meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap merendahkan profesi wartawan. Kamis (7 Maret 2025)
Aksi ini dimulai pagi hari dengan para wartawan membawa spanduk dan plakat yang berisi tuntutan mereka. Mereka meminta Haidir selaku Kabag Protokol dan Kompim Kabupaten Merangin untuk segera mengklarifikasi dan menarik kembali pernyataannya yang kontroversial.
Menurut salah satu juru bicara aksi, Gondo Irawan pernyataan Haidir dinilai tidak hanya merugikan reputasi para wartawan, tetapi juga mencederai kebebasan pers yang selama ini mereka junjung tinggi. "Kami menuntut adanya permohonan maaf terbuka dan komitmen untuk lebih menghormati profesi jurnalisme," ujarnya.
Dihadapkan para aksi Wakil Bupati Merangin, H. Abdul Khafidh, turut memberikan tanggapannya terkait insiden tersebut. Ia mengapresiasi aksi para wartawan yang menunjukkan sikap santun dan tidak anarkis selama berlangsungnya peristiwa tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi aksi wartawan yang hadir hari ini. Mereka telah menunjukkan sikap profesional dan santun dalam menanyakan berbagai hal, sehingga situasi tetap kondusif dan tidak berkembang menjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” ujar Khafidh.
Sementara itu Korlap Aksi Demonstrasi, Ady Lubis, menyampaikan bahwa aksi demo ini merupakan bentuk protes dari rekan-rekan wartawan Merangin yang merasa tersinggung dan keberatan dengan ucapan Haidir yang diduga melecehkan profesi wartawan. Ia menegaskan bahwa mereka berharap adanya kejelasan dan sikap hormat dari pejabat pemerintah terhadap profesi jurnalis.
“Aksi demo ini kami lakukan sebagai bentuk protes karena kami merasa tersinggung dan dihina dengan ucapan dari Haidir. Kami menuntut agar ada penghormatan terhadap profesi wartawan dan kejelasan terkait statemen yang menyakitkan hati rekan-rekan,” tegas Ady Lubis.
Menurutnya kejadian ini diharapkan menjadi pelajaran penting dalam menjalankan fungsi komunikasi antara pemerintah dan media, serta memperkuat sinergi demi pembangunan daerah yang lebih baik.
Sempat terjadi adu dorong antara para pendemo dengan para petugas akhirnya Haidir menyadari bahwa komunikasi yang tidak berjalan sesuai harapan dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada wartawan dan masyarakat.
“Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi hari ini. Tujuan saya hanya ingin menjelaskan kebijakan yang ada, dan saya berjanji akan lebih terbuka dan komunikatif ke depan,” ujar Haidir saat memberikan permintaan maaf di depan para media yang menggelar Aksi.
Selanjutnya para wartawan berharap aksi ini bisa menjadi pengingat pentingnya kesadaran publik dan pejabat tentang peran wartawan sebagai pilar demokrasi. Acara ini juga mendapat perhatian luas dari masyarakat yang turut mendukung kebebasan pers di Merangin.
(Idil Putra Ipy)
Posting Komentar