GP3A dan Ratusan Petani Geruduk Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Batu Bara Pertanyakan Nasibnya
Batu Bara, growmedia-indo.com -
Ribuan Hektar Persawahan terancam Pola Musim Tanam I 2025 Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air(GP3A), Perkumpulan Petani Pemakai Air(P3A), dan ratusan Petani Geruduk Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Batu Bara Sumatera utara, Senin)(02/06/2025).
Sebelumnya GP3A bersama 12 P3A berjuang memikirkan nasib petani, berupaya meminjam alat berat Excavator dinas PUTR Batu Bara untuk kegiatan pekerjaan normalisasi diarea bendungan Desa Tanjung Muda, dengan swadaya mengeluarkan anggaran biaya untuk operasional BBM sebesar Rp.16 Juta, hasilnya tidak maksimal, air tidak mampu menembus tingginya sendimen Sungai Tanjung dan Sungai Pare-pare.
GP3A yang diketuai Rusman Nainggolan juga bersama 12 Ketua P3A tidak putus asa.
Musyawarah dan mufakat kembali mengumpulkan anggaran biaya sebesar Rp.4 Juta untuk pembelian bambu, secara swadaya melaksanakan Pemasangan cerocok bambu atau disebut kipas dipasang diarea bahagian atas bendungan yang diharapkan nantinya cerocok bambu yang ditanamkan atau disebut kipas, hasilnya tidak dapat sesuai yang kita pikirkan, terang Rusman.
Merasa tidak mampu menghadapi kendala ketiadaaan air dan sudah berupaya, berharap Solusi dari Dinas Pertanian dan Perkebunan.
Rusman Nainggolan Ketua GP3A bersama ketua P3A, dan ratusan petani kekantor dinas Pertanian, menurutnya hanya mempertanyakan, bagaimana solusi dari dinas pertanian untuk menghadapi kendala ketiadaan air persawahan dari 4 Desa, yaitu Desa Pematang Jering, Desa Pematang Kuing Kecamatan Seisuka dan Desa Mandarsah Kecamatan Medang Deras.
Mereka para petani rata-rata sudah melakukan penaburan benih padi/bibit yang sudah berusia hampir satu bulan, kami sudah berusaha sesuai kemampuan, namun hasilnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan, makanya kami bersama para petani datang kekantor dinas pertanian dan perkebunan untuk pertanyakan kepada dinas pertanian, langkah apa selanjutnya untuk menghadapi persoalan ini, ujar Rusman.
Dikantor dinas pertanian.
Ketua GP3A, Ketua P3A bersama ratusan petani disambut Armen sebagai Kepala bidang sarana prasarana dinas pertanian dan perkebunan. Ir. Susiliastiwati Ritonga, M.Si sebagai kepala dinas tidak tampak hadir.
Dihalaman kantor dinas pertanian, Armen melalui sambungan Hp seluler/WA menghubungi Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai II (Satker BBWS II) Sumut yang mengaku bernama Indra.
Sambungan Hp/WA Seluler suara dikeraskan dan mendengarkan pemaparan dari Indra, dalam pemaparannya bahwa BBWS II berjanji akan menurunkan alat berat pada Rabu (04/06/2025) kelokasi untuk dilakukan pekerjaan normalisasi.
Dalam percakapannya kepada Indra, ketua GP3A Rusman Nainggolan sempat menyampaikan, jika gagal pola tanam, maka para petani yang sudah menaburkan benih padi/bibit meminta ganti rugi.
Mendengar pemaparan dari Indra Satker BBWS II Sumut akan menurunkan alat berat excavator pada Rabu mendatang, Rusman bersama para petani terlihat merasa legah. Berharap semoga segera terealisasi pelaksanaan normalisasi dan petani dapat melakukan pola tanam, ungkap Rusman.
(Salam Pranata)
Posting Komentar