gr Tanah Kelahiran untuk Masa Depan: Suara Perubahan dari Epil Barat


Tanah Kelahiran untuk Masa Depan: Suara Perubahan dari Epil Barat

Daftar Isi







Www.Growmedia.indi.com

Musi Banyuasin, Sumsel — Masyarakat Desa Epil Barat, khususnya wilayah Dusun Kembang Umur, menyampaikan semangat baru dan harapan besar terhadap masa depan desa mereka di bawah kepemimpinan Bupati Musi Banyuasin, H.M. Toha Tohet. Sebagai putra asli daerah, H. Toha dinilai memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat serta memahami langsung dinamika dan kebutuhan warga di pelosok desa.


Dalam keterangannya pada Sabtu, 31 Mei 2025, Megat Alang — penggiat sosial mandiri asal Epil Barat — mengungkapkan sejumlah tantangan yang selama ini dihadapi masyarakat, seperti turunnya harga komoditas utama yaitu karet, serta terbatasnya alternatif pertanian setelah diterapkannya kebijakan pelarangan pembakaran lahan yang berdampak pada pola tanam tradisional petani.


"Kami tidak mengharap belas kasihan, tetapi butuh perhatian dan keberpihakan dalam kebijakan. Petani di sini menghadapi tantangan besar, dan kami berharap agar kebijakan yang ada dapat lebih menyesuaikan dengan realitas di lapangan. Meski begitu, kami tetap bergerak — berkomitmen untuk menjaga dan memanfaatkan aset yang telah diberikan kepada masyarakat," ujar Megat.


Ia juga mencerminkan adanya kerinduan masyarakat akan kepemimpinan yang dekat dengan warga desa, sebagaimana pernah dirasakan pada masa tokoh-tokoh lokal terdahulu.


"Kami percaya bahwa pemimpin yang berasal dari daerah sendiri memiliki kepekaan lebih terhadap kondisi masyarakat. Harapan kami, di bawah kepemimpinan sekarang, suara dan aspirasi dari desa akan lebih terdengar," tambahnya.


Megat turut memberikan apresiasi terhadap sinergi antara masyarakat dan Penjabat Kepala Desa Epil Barat, yang tetap menunjukkan komitmen untuk membawa kemajuan desa meski berada dalam keterbatasan anggaran dan sumber daya. Salah satu langkah strategis yang patut dicatat adalah pembentukan Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif ekonomi kerakyatan yang sejalan dengan program nasional dan diharapkan menjadi wadah peningkatan kesejahteraan petani serta pelaku usaha mikro.


"Koperasi ini bukan hanya badan usaha, tetapi menjadi simbol semangat kemandirian dan kebangkitan ekonomi desa. Kami ingin bergerak dengan cara yang bermartabat dan mandiri," jelasnya.


Megat menegaskan bahwa perjuangan ini merupakan wujud tanggung jawab generasi saat ini terhadap masa depan.


"Ini adalah tanah kelahiran kami. Kami ingin generasi mendatang tumbuh di desa yang maju, mandiri secara ekonomi, dan dihargai dalam proses pembangunan," ucapnya penuh semangat.


Sebagai bagian dari insan pers dan yang konsisten memperjuangkan isu-isu lokal untuk kemajuan, Megat Alang menyampaikan apresiasi kepada para aktivis, jurnalis, dan semua pihak yang telah memberikan perhatian terhadap kondisi desa mereka.


"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang peduli, baik rekan aktivis, media, maupun masyarakat umum. Perhatian Anda adalah semangat bagi kami. Mari terus bersinergi, mari kita bergandengan tangan demi kemajuan Musi Banyuasin secara menyeluruh. Ini bukan perjuangan satu kelompok, melainkan gerakan bersama," tegasnya.


Menanggapi perkembangan di wilayahnya, Camat Lais menyampaikan komitmennya terhadap pembangunan yang merata, termasuk di wilayah desa pemekaran seperti Epil Barat.


“Di tengah efisiensi anggaran yang terjadi saat ini, kami tetap proaktif dalam memperhatikan dan merencanakan pembangunan di wilayah Epil Barat. Saya apresiasi kinerja PJ Kepala Desa yang aktif berkomunikasi dengan saya dan rutin turun langsung ke lapangan untuk menyerap aspirasi serta melihat kondisi masyarakat,” ujar Camat Lais.


Menurutnya, pembangunan yang inklusif tidak hanya fokus pada pusat kegiatan ekonomi saja, tetapi juga harus menjangkau wilayah pemekaran yang membutuhkan perhatian lebih. “Kecamatan Lais berkomitmen untuk mendukung setiap desa agar tumbuh dan berkembang secara merata, termasuk Epil Barat sebagai wilayah yang memiliki potensi besar ke depan,” pungkasnya.


"Saatnya Musi Banyuasin bergerak menuju perubahan. Dan kami percaya, perubahan itu berawal dari desa — serta dari masyarakatnya sendiri."


(Dwi putri)

Posting Komentar