Kembangkan Ide Corporate Entrepreneurship (CE) Dalam Bisnis Kontraktor, Prof Harijanto Dikukuhkan Sebagai Guru Besar UAJY ke-18



GROWMEDIA-INDO.com | SLEMAN - Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) melaksanakan pengukuhan Guru Besar Prof. Ir. A.Y. Harijanto Setiawan, M.Eng., Ph.D. di Hall Student Center, Gedung Slamet Rijadi di Kampus II UAJY di Jalan Babarsari No.44, Janti, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY, Senin 29 April 2024.

Dibuka oleh Ketua Senat Akademik Universitas, Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas (SAU) dihadiri oleh jajaran Rektorat UAJY, pengurus Yayasan Slamet Rijadi Yogyakarta, Sivitas Akademika UAJY, alumni, relasi dan para guru besar dari berbagai universitas di Indonesia. Para tamu undangan diantaranya Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara dan Kepala Badan Pangan Nasional H. Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T.

Memberikan sambutan dalam rangkaian acara pengukuhan guru besar, Rektor UAJY Dr. G. Sri Nurhartanto, S.H., LL.M. mengucapkan selamat atas pengukuhan Prof. Harijanto sebagai Guru Besar ke-18 di Bidang Manajemen Rekayasa Konstruksi dari Program Studi (Prodi) Teknik Sipil pada Fakultas Teknik di UAJY.

"Pencapaian ini diharapkan tidak berhenti di raihan guru besar saja, namun tetap berlanjut dengan terus berkarya," ujarnya.

"Pengukuhan ini juga diharapkan bisa menjadi pengungkit untuk meningkatkan kualitas prodi dan mendorong para tenaga pengajar (dosen) lainnya untuk segera meraih guru besar," imbuh Rektor.

Rektor menuturkan bahwa hingga saat ini guru besar UAJY berjumlah 18 orang dan harapannya guru besar lainnya segera memperoleh Surat Keputusan (SK) dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek).

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul ‘Corporate Entrepreneurship (CE) Sebagai Pendukung Keberhasilan Bisnis Kontraktor', Prof. Harijanto menyampaikan, dalam menghadapi para pesaing, kontraktor perlu mengimplementasikan strategi penawaran yang komprehensif, pemanfaatan teknologi tinggi, inovasi manajemen, praktik keberlanjutan dan kemitraan.

“Inovatif dalam bidang konstruksi diperlukan untuk mengungguli persaingan ketika berhubungan dengan kondisi yang berubah. Eksploitasi inovasi secara tepat dapat meningkatkan keunggulan bersaing berkelanjutan dari kontraktor sebagai perusahaan berbasis proyek atau project-based firms (PBFs),” ujar Ketua Prodi Magister Teknik Sipil UAJY ini.

Menurut dia, kontraktor yang inovatif mendapatkan keuntungan seperti penurunan biaya konstruksi dan peningkatan produktivitas serta melalui inovasi dapat meningkatkan reputasi.

"Oleh karena itu, dibutuhkan sikap proaktif dari kontraktor untuk memahami perkembangan yang dinamis dari pasar konstruksi secara baik dan mendalam, mengidentifikasi tantangan yang berasal dari kekuatan eksternal dan peningkatan kekuatan internal untuk meraih peluang bisnis," ucap suami dari Prof. Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes. Guru Besar Bidang Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini.

"Capaian saya sebagai Guru Besar dalam bidang Teknik Sipil di UAJY, tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang mendukung dan mengasihi saya. Oleh karena itu pada forum yang terhormat ini saya dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan mengasihi saya," ungkap ayah dari Dr. Ir. Henda Febrian Egatama, S.T., M.Eng. Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik UAJY ini.

Lebih lanjut Prof. Harijanto menjelaskan, CE dapat didefinisikan sebagai kegiatan atau proses berbasis kewirausahaan yang terjadi pada perusahaan yang sudah berjalan yang dirancang untuk memperbarui bisnis yang sedang berjalan atau untuk menciptakan bisnis baru.

Menurut Prof. Harijanto, ada 8 karakteristik yang membedakan wirausahawan dari orang pada umumnya yaitu pengambil risiko, inovatif, kebutuhan akan prestasi, lokus kontrol internal, percaya diri, toleransi terhadap ambiguitas, kebutuhan akan otonomi dan proaktif.

Kewirausahaan untuk perusahaan atau CE telah dipertimbangkan sebagai strategi dari perusahaan yang telah berjalan untuk bertahan dalam persaingan.

Penelitian atas CE telah dijalankan di berbagai industri namun model CE tidak dapat di generalisasi untuk semua sektor bisnis dan semua negara di dunia.

Oleh karenanya, studi yang berfokus pada sektor bisnis khusus seperti konstruksi dan di negara tertentu, seperti Indonesia, perlu dilakukan untuk mengeksplorasi penerapan CE dan merancang strategi khusus untuk memelihara dan meningkatkan kinerja.

Mempertimbangkan kebutuhan kontraktor untuk
menjalankan strategi bisnis yang tepat dan kehandalan CE dalam mendukung keberhasilan bisnisnya maka kontraktor secara khusus merupakan perusahaan yang paling perlu untuk
mengadopsi strategi CE untuk memastikan dan mempertahankan keberhasilan usahanya melebihi jenis perusahaan lain dalam industri konstruksi.

Meskipun CE dipertimbangkan sebagai strategi penting untuk kontraktor, namun upaya untuk menjalankan penelitian tentang kewirausahaan untuk kontraktor masih sangat terbatas.

Kewirausahaan yang menjadi fokus pada penelitian manajemen konstruksi masih terbatas pada tingkat individu dan diarahkan pada identifikasi karakter personal dari wirausahawan.

Beberapa penelitian dijumpai membahas dimensi CE secara individu dan belum mengintegrasikan dimensi-dimensinya secara komprehensif, dengan demikian kesenjangan yang terjadi perlu
dijembatani dengan mengeksplorasi penerapan CE pada kontraktor.

Situasi khusus dari industri konstruksi di Indonesia akan menjadi fokus untuk mengeksplorasi penerapan CE, oleh karenanya data dikumpulkan dari dan berdasarkan pada pengalaman kontraktor di Indonesia.

Dalam rangka mengembangkan strategi
perusahaan berdasarkan konsep CE, kontraktor perlu memahami baik situasi yang sedang terjadi maupun sasaran ke depan terkait penerapan dimensi CE.

Kemudian strategi yang tepat dapat disusun untuk mengisi kesenjangan yang terjadi, namun sejauh ini model untuk menilai penerapan CE belum dikembangkan secara komprehensif. ***

0 Komentar