Kasus Lift yang Menewaskan Karyawan Di Ayuterra Resort Bali Mendapatkan Perhatian Serius Dri Pemerintah




 Jakarta, Growmedia.com - 

Kasus lift yang menewaskan lima karyawan Ayuterra Resort di Bali mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memiliki catatan soal resor itu.

Dia mengatakan resor itu sebenarnya sudah menerapkan protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE) di tempat penyelenggaraan wisata pada tahun 2020. Namun hingga saat ini, Ayuterra Resort belum melakukan resertifikasi CHSE.

"Ayuterra Resort ini adalah salah satu usaha tersertifikasi CHSE yang mendapatkan fasilitasi pembiayaan sertifikasi CHSE dari Kemenparekraf tahun 2020, namun hingga saat ini pihak Ayuterra Resort belum melakukan resertifikasi. Kemenparekraf akan terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pelaku usaha serta melaksanakan dan mendorong pengawasan usaha sesuai dengan kewenangan masing-masing," ujar Sandiaga Uno

Sandiaga mengatakan pada tahun 2020 - 2021 pemerintah memberikan fasilitasi pembiayaan sertifikasi CHSE kepada 12 ribu pelaku usaha di Indonesia, dengan masa berlaku sertifikat selama 1 tahun dan dapat diperpanjang dengan pembiayaan secara mandiri.


Menparekraf Sandiaga Uno sebelumnya menyatakan rasa duka mendalam sekaligus mengabarkan bahwa lembaga sertifikasi telah datang untuk menilai standar keamanan di CHSE.


"Berita duka dan keprihatinan mendalam, kecelakaan lift di Ubud ini memakan korban jiwa dan kami mendoakan seluruh keluarga korban diberikan ketabahan," kata dia dalam temu wartawan mingguan, Senin (11/9/2023).

"Juga agar kita bisa belajar dari musibah ini dengan memperkuat pengawasan tidak terulang kembali dan standar keselamatan yang ketat," dia menjelaskan.

"Makanya kami terus berulang kali mengingatkan. Hari ini (Senin 11 September) dari BSN (Badan Sertifikasi Nasional) datang karena kita sudah menerbitkan SNI CHSE. Keselamatan dan kesehatan kerja ini adalah kunci dan saya selalu mengingatkan untuk ke depan kita memastikan setiap kegiatan pariwisata dan ekraf mengacu pada CHSE," dia mengingatkan.

Selanjutnya, ia menjelaskan kaitan CHSE dengan kepercayaan para turis. Karena, faktor keamanan sangatlah vital dan harus diterapkan dengan standar yang sangat tinggi agar turis mau datang dan datang lagi.

"Sehingga ada rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. Dan mereka percaya untuk berwisata di Indonesia aja. Tentunya kita harus mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bahu membahu memastikan kejadian dan musibah ini bisa dimitigasi ke depan," katanya.

Sementara itu mengutip detikBali, pemilik Ayuterra Resort, Linggawati Utomo dan suaminya, Vincent Juwono menjelaskan insiden tali lift putus yang menewaskan lima karyawan mereka.

Linggawati mengakui, jauh hari sebelum tali putus, mesin lift maut itu sempat mengeluarkan asap. Manajemen lantas menghubungi vendor untuk mengecek kondisi lift itu.

"Keluar asap pada mesin lift. Itu setelah pemasangan satu bulan dengan menggunakan satu buah tali sling. Kemudian pihak vendor datang melakukan perbaikan. Setelah diperbaiki dites dan dinyatakan bisa dipergunakan lagi," kata Linggawati, Kamis (14/9/2023).

Dia mengungkapkan proyek upgrade lift ini dimulai sejak November 2022. Kemudian pada 2023, proses pengerjaan dilakukan. Selain tali sling yang diganti, mesin lift itu juga diganti.

Setelah perbaikan itu, kata dia, timbul beberapa masalah lagi. Salah satunya, tali lift mengeluarkan bau.

Para tamu terpaksa diarahkan untuk menggunakan tangga samping. Sementara lift itu kembali diservis oleh vendor.

Menyoal soal tali lift yang berubah dari tiga menjadi satu, Linggawati membantah itu atas dasar permintaan manajemen. Dia menegaskan, pihak vendor yang menawarkan lift dengan satu tali penarik.

"Sebelumnya pihak vendor memberikan beberapa contoh lift serupa dengan satu tali sling yang sudah dikerjakannnya. Awalnya ditunjukkan satu video, kami belum percaya kemudian ada video lain yang katanya mereka yang mengerjakan, hingga kami menyetujui lantaran disebut tali sling satu tersebut lebih kuat dari tiga tali sling," kata Vincent Juwono menambahkan.

Dia mengungkapkan sejak dipasang pada 2019 dengan tiga tali sling, lift itu tak pernah bermasalah serius. Alasan utama mesin lift itu diganti beberapa bulan lalu adalah untuk meningkatkan kapasitas penumpang, serta keamanan dan kenyamanan.

Sumber : Travel.detik.com


0 Komentar