Simeulue Aceh,growmedia-indo.com –
Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Wartawan Online Indonesia (DPD IWO Indonesia) Kabupaten Simeulue menyatakan penolakan tegas terhadap wacana Pemerintah Aceh yang akan mengalihkan KMP Aceh Hebat 1 (AH-1) dari jalur penyeberangan Simeulue – daratan Aceh ke rute internasional Krueng Geukueh – Penang, Malaysia. IWOI menilai rencana ini sangat tidak berpihak pada masyarakat dan berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi wilayah kepulauan tersebut.
Ketua DPD IWO Indonesia Kabupaten Simeulue Eko Susanto (Bintang Selatan) menyebut wacana tersebut sebagai kebijakan yang mengabaikan realitas kebutuhan masyarakat. “AH-1 adalah tulang punggung logistik dan mobilitas warga Simeulue. Jika dialihkan, harga barang bisa naik, distribusi terganggu, dan aktivitas penyeberangan lumpuh. Kami menolak secara tegas,” ujarnya. Pada Selasa, (18/11/2025).
Menurut Eko, keberadaan AH-1 bukan sekadar fasilitas transportasi, tetapi bagian dari stabilitas ekonomi daerah. “Penyeberangan adalah urat nadi Simeulue. Ketika akses ini dipersempit, dampaknya langsung dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Pemerintah Aceh tidak boleh mengambil keputusan yang mengorbankan pulau terluar,” tegas Aktivis Pers tersebut.
IWOI juga meminta Gubernur Aceh Mualem dan DPRA untuk segera menghentikan wacana ini, karena dianggap tidak memiliki urgensi serta mengabaikan kepentingan publik. “Pemerintah Aceh harus memprioritaskan kebutuhan masyarakat, bukan sekadar mengejar program yang belum jelas manfaatnya. Rakyat Simeulue harus menjadi prioritas,” tambah ketua IWOI Kabupaten Simeulue itu.
Pemerhati kebijakan publik Fadli Ramadhan di Banda Aceh juga memberikan dukungan. “Sikap IWO Indonesia tepat. Pengalihan AH-1 tanpa solusi konkret hanya akan menimbulkan gejolak ekonomi dan sosial. IWOI sudah berada di jalur yang benar untuk mengingatkan pemerintah,” katanya.
IWO Indonesia Kabupaten Simeulue menegaskan akan terus mengawal isu ini dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersuara. “Kami berdiri bersama rakyat. Akses transportasi Simeulue tidak boleh dikorbankan. Penolakan ini bukan sekadar sikap organisasi, tetapi suara kepentingan umum, kepentingan masyarakat Simeulue secara luas,” tegas ketua IWOI Simeulue dalam pernyataannya.
(Mrd)





