New Papela Kembali Menghibur Warga Delanggu
KLATEN-growmedia-indo.com
New Papela kembali menghidupkan pelataran rumah warga di Kuncen Delanggu, Klaten, dengan suasana yang hangat dan akrab. Malam ini lampu jalan redup, tetapi tawa dan lagu mengisi udara, di timur balai desa Delanggu, menarik warga dari berbagai usia untuk berkumpul. Kegiatan ini bukan pertunjukan komersial melainkan ritus kebersamaan yang lahir dari inisiatif warga, sederhana namun sarat makna (27/09/2025)
Kegiatan musikal ini mengandalkan alat musik orgen milik salah seorang warga dan sound system sederhana yang merupakan inventaris RT 04 RW 03. Formatnya tetap, warga membawa camilan hasil gotong royong, ada giliran menyanyi, dan suasana yang cair memudahkan siapa saja untuk ikut tampil. Pertemuan ini digelar sebulan sekali dan telah berubah menjadi agenda yang dinantikan warga masyarakat setempat.
Wawan salah seorang panitia menegaskan bahwa perhelatan ini adalah murni dari warga, oleh warga, dan untuk warga. Pernyataan itu bukan sekadar slogan tetapi cerminan praktik nyata yang terlihat setiap kali panggung sederhana itu didirikan. Menurut Wawan, acara ini berfungsi sebagai ruang silaturahmi untuk melepas penat akibat rutinitas harian dan memberi kesempatan kepada tetangga untuk saling menyapa dan berkoneksi. Wawan menyoroti nilai-nilai kekeluargaan, semangat bergilir, dan kebersamaan yang menjadi denyut nadi acara tersebut. Ia menegaskan bahwa kebahagiaan yang tercipta bukan berasal dari megahnya panggung melainkan dari keikhlasan warga yang saling menopang.
Wawan juga menuturkan bahwa tradisi ini mendapat apresiasi luas sehingga kelompok New Papela kini sibuk menerima undangan tampil di berbagai pelataran rumah tiap bulannya, hingga akhir tahun 2025. Pernyataan itu menegaskan bahwa bentuk hiburan sederhana ini mampu menjawab kebutuhan sosial yang lebih dalam daripada sekadar hiburan sesaat. Menurut Wawan, antusiasme warga menandakan bahwa kebutuhan bergotong royong dan bertemu muka masih kuat meski zaman telah membawa banyak perubahan.
Kesederhanaan menjadi aspek sentral dalam tradisi ini. Panggung tanpa lampu sorot megah dan dekorasi mewah memaksa warga untuk fokus pada hal utama yaitu kebersamaan dan cerita yang dibawakan lewat lagu. Dari anak-anak hingga orang tua hadir, tidak karena janji hiburan besar tetapi karena rasa memiliki terhadap ruang bersama itu. Kesederhanaan menghapus jarak sosial antara penampil dan penonton sehingga yang tampil adalah tetangga sendiri dan yang menonton adalah keluarga yang sehari-hari saling bertemu di gang, jalan desa dan di pasar tradisional.
Format sederhana ini memupuk kebiasaan turun temurun. Saat warga membawa hidangan bersama, saat suara organ mengiringi lagu-lagu kenangan, muncul rasa continuity yang mengikat generasi lama dan muda. Kesederhanaan ini telah memudahkan replikasi acara, memungkinkan kegiatan ini berpindah dari satu pekarangan ke pekarangan lain tanpa biaya tinggi atau persiapan formal. Tradisi yang unik ini cenderung bertahan lebih lama, karena mampu beradaptasi dengan kondisi ekonomi dan waktu warga.
Kesederhanaan juga memfasilitasi partisipasi yang luas. Siapa pun bisa ikut menyumbang suara, membawa makanan, atau membantu menata tempat duduk. Rasa memiliki terhadap acara memperkuat tanggung jawab kolektif sehingga ketika ada kebutuhan teknis yang mendesak warga saling membantu tanpa merasa terbebani. Dalam konteks ini, kesederhanaan bukan tanda keterbatasan tetapi modal sosial yang memperkuat solidaritas.
Acara hiburan musik New Papela Delanggu, berfungsi sebagai laboratorium sosial di mana jaringan informal antar warga diuji dan diperkuat. Silaturahmi yang terjalin di sela-sela lagu dan tawa memiliki efek psikis yang nyata, mengurangi keterasingan dan meningkatkan rasa aman kolektif. Dalam situasi sosial, ekonomi, dan politik yang sering menimbulkan ketegangan, momen kebersamaan seperti ini memberi ruang untuk jeda dan pemulihan emosi warga.
Gotong royong pangan dan camilan menjadi simbol praktik saling menjaga yang berkelanjutan. Ketika warga rela menyumbang bahan makanan untuk dinikmati bersama, tercipta mekanisme redistribusi sosial yang meringankan beban individu. Kedermawanan kecil itu menumbuhkan rasa terima kasih dan rasa tanggung jawab yang kembali memperkuat ikatan komunitas.
Pertunjukan sederhana ini juga menjadi medium komunikasi antar warga untuk menyampaikan kabar, mengingatkan agenda komunitas, dan menjalin kerja sama berbasis wajah yang mudah dipercaya. Waktu yang dihabiskan bersama membawa dampak praktis, seperti tersusunnya jadwal bantuan bagi keluarga membutuhkan, terjalinnya kerja sama untuk perbaikan lingkungan, dan munculnya inisiatif lain yang memperkaya kehidupan desa.
New Papela bukan sekadar hiburan musik malam, ia adalah manifestasi kesederhanaan yang dipilih warga sebagai cara untuk tetap terikat satu sama lain. Pernyataan Wawan memberi garis tegas bahwa nilai utama acara ini adalah kebersamaan, bukan kemewahan. Tradisi sederhana ini menumbuhkan solidaritas, memperkuat jaringan sosial, dan merawat budaya gotong royong warga.
Di saat banyak bentuk hiburan modern memisahkan masyarakat, New Papela menunjukkan bahwa kegembiraan bersama dan silaturahmi yang dirawat dengan rendah hati mampu menjadi penawar lelah dan penopang ketahanan sosial di desa Kuncen Delanggu, Klaten.
( Pitut Saputra )