Fredi: Arus Globalisasi dan Pragmatisme membuat kita kehilangan Identitas Bangsa "Pancasila"
growmedia-indo.com-
Pancasila belum menjadi gaya hidup kita sebagai warga negara" harusnya Pancasila menjadi pedoman dalam perilaku sehari-hari warga negara, faktanya belum sepenuhnya terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Padahal Pancasila telah diajarkan di sekolah dan menjadi dasar negara, namun implementasinya dalam tindakan nyata masih kurang bahkan terbilang tidak menjadi minat.
Banyak yang hanya menghafal sila-sila Pancasila tapi tidak menjiwai sebagai sebagai semangat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak memahami makna dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya intoleran terjadi mana-mana. Peristiwa di Cidahu Sukabumi menjadi bukti nyata bahwa Pancasila hanya sebagai bahan hafalan.
Tidak hanya masalah intoleran tapi juga adanya perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti korupsi, hedonisme, dan, membuat masyarakat apatis terhadap Pancasila. Kekurangan kita negara ini adalah media sosial dan budaya populer yang kurang mengangkat nilai-nilai Pancasila.
Bisa dibilang bahwa Pancasila kini tinggal cerita menyiratkan kekhawatiran bahwa nilai-nilai Pancasila, yang seharusnya menjadi dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, kini semakin luntur dan tidak lagi diterapkan dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mengapa demikian karena adanya kesenjangan antara idealisme Pancasila dengan realitas kehidupan saat ini, terutama dalam aspek etika politik dan keadilan sosial. Tidak heran ketika orang sudah tidak takut intoleran, tidak malu korupsi, kolusi dan nepotisme.
Kita telah kehilangan identitas bangsa yaitu Pancasila karena arus globalisasi dan pragmatisme (orientasi pada hasil dan keuntungan pribadi) Inilah salah satu faktor yang dianggap kontribusi terhadap memudarnya penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila.
Posting Komentar