gr Buka Workshop Atribut Tradisional Wakil Bupati Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya


Buka Workshop Atribut Tradisional Wakil Bupati Tegaskan Komitmen Pelestarian Budaya

Daftar Isi

Mentawai, Growomedia.online.com – Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Jakob Saguruk, secara resmi membuka Workshop Pembuatan Atribut Tradisional Mentawai yang digelar di Homestay Mapaddegat, Senin (19/5). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Kebudayaan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Workshop ini diikuti oleh guru-guru mata pelajaran Kesenian dan Budaya Mentawai (BUMEN) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari Kecamatan Sipora Utara dan Sipora Selatan. Tak hanya itu, pelaku seni, budayawan lokal, serta komunitas budaya juga turut ambil bagian dalam pelatihan yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 Mei 2025.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Jakob Saguruk menegaskan pentingnya pelatihan ini tidak hanya sebagai ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebagai peluang ekonomi. 

“Workshop ini harus mampu melahirkan produk atribut budaya Mentawai yang bernilai jual. Jika tidak, maka kegiatan ini belum mencapai tujuannya,” tegasnya.

Ia juga menekankan agar hasil pelatihan dapat diterapkan di sekolah-sekolah, guna menggali potensi dan kreativitas siswa dalam bidang seni budaya. “Karya-karya dari anak-anak kita nantinya bisa ditampilkan di berbagai event, baik lokal maupun nasional,” tambahnya. Ia pun mendorong Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Mentawai untuk menjadi ujung tombak dalam promosi kekayaan budaya daerah.

Workshop ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang menjadi dasar hukum dalam pelestarian dan pengembangan budaya nasional. Dalam UU tersebut, khususnya Pasal 5 dan 6, disebutkan bahwa objek pemajuan kebudayaan mencakup seni, tradisi lisan, adat istiadat, hingga pengetahuan tradisional—semua elemen yang menjadi jiwa dari warisan budaya Mentawai.

Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, pendidik, dan komunitas budaya, diharapkan kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menjaga serta memajukan budaya lokal yang kian tergerus oleh modernisasi. (Lr)


Posting Komentar